Jauhkanlah Kekerasan

Telah lama disadari bahwa pentingnya kehadiran dan partisipasi aktif ayah dalam rumah tangga dan juga mendidik anak. Kehadiran sosok ayah dan ibu yang seimbang dalam pendidikan anak dapat membantu anak menumbuhkan kestabilan emosi sejak dini.

Kestabilan emosi pada anak, dapat membantu proses tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal. Anak dengan kestabilan emosi, memiliki kecenderungan untuk tumbuh menjadi sosok yang lebih mudah dalam bersosialisasi.

Anak yang tumbuh didampingi sosok ayah dan ibu yang seimbang, memiliki kecenderungan untuk tumbuh menjadi anak yang lebih cerdas.

Sebaliknya, ayah yang tidak berbagi peran dan cenderung bersikap superior kepada ibu akan memberi dampak negative bagi tumbuh kembang anak. Misalnya, ayah yang dengan mudah memarahi ibu karena saat pulang tidak disediakan minum, dapat membuat anak berpikir bahwa itu merupakan cara yang biasa untuk memperlakukan orang lain. Saat anak tumbuh, bukan tidak mungkin nilai tersebut akan terus terbawa.

Oleh karena itu, para ayah perlu membuang gengsi dan mulai ikut berpartisipasi aktif dalam urusan rumah tangga dan mengasuh anak. Pembagian peran yang seimbang antara ibu dan ayah dalam rumah tangga akan menciptakan satu kondisi yang harmonis. Dengan menciptakan suasana rumah yang harmonis dan seimbang, secara tidak langsung ayah pun telah menjauhkan anak dari nilai-nilai kekerasan yang mungkin tertanam pada anak sejak kecil.

Misalnya, anak buang air, ayah tidak perlu lagi teriak atau kebingungan mencari ibu, Ayah bisa membantu ibu mengganti popok.

Ayah bekerja

Bagi ayah yang bekerja, berusaha menghadirkan sosok ayah dalam proses pendidikan anak mungkin bukan hal yang mudah. Alasannya, cukup banyak waktu yang digunakan ayah dalam mengurus pekerjaannya pada hari biasa. Akan tetapi, ayah dapat meluangkan waktu luangnya  atau waktu libur untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Ayah bisa perkenalkan ragam warna pada anak, memperkenalkan berbagai mainan yang mengedukasi. Fungsinya agar tidak ada batasan pengetahuan bagi anak laki-laki dan perempuan.
Cara ayah hadir dalam pendidikan anak pun tidak melulu harus dilakukan dengan sesuatu yang formal atau rumit. Keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak dapat dilakukan melalui hal-hal kecil.

Salah satunya, ayah dapat mengucirkan rambut anak perempuannya saat akan berangkat sekolah. Cara lainnya, ayah bisa mengajak anak untuk menggambar bersama. Di sela-sela melakukan kegiatan ini, disarankan agar ayah melibatkan anak ke dalam sebuah percakapan yang ringan namun mendidik, atau berdiskusi setidaknya 10 menit setiap hari.

Jadi, kehadiran peran ayah bukan hanya Cuma kelihatan secara fisik, melainkan juga memberi dukungan secara psikologis terhadap tumbuh kembang anak.


Republika 28 Februari 2016

Related Posts
Previous
« Prev Post