Setiap orang pasti pernah merasakan pertolongan dari orang
lain. Bagi kita yang menerima pertolongan, maka sangat dianjurkan untuk
membalas kebaikannya. Seandainya tidak mampu membalas kebaikannya, setidaknya
kita selalu mengingat-ingat kebaikan itu, berterima kasih, serta mendoakannya.
Dalam pergaulan masyarakat, membalas budi adalah perbuatan yang terpuji dan
sangat dianjurkan. Bagi orang yang
menolong memang seharusnya ia tidak mengharapkan balas budi sebagai bentuk
keikhlasan.
Ada beberapa orang yang harus kita perlakukan dengan khusus
yang perlakuannya berbeda dengan orang lain pada umumnya. Perlakuan khusus itu disebabkan jasanya yang tak terhingga,
bahkan sulit bagi kita untuk membalas kebaikannya.
Pertama, orangtua. Mereka adalah orang yang paling wajib
bagi kita untuk dibalas budinya. Meskipun sebanyak atau sebaik apapun balas
budi yang kita berikan, tidak akan setimpal dengan pengorbanan yang telah
mereka berikan. Orangtua telah merawat dan membesarkan kita dengan penuh kasih
sayang. Begitu banyak pengorbanan materi dan non materi yang telah orangtua
berikan. Jangan sampai kita sedikit pun melupakan kebaikan orangtua. Bahkan
orang yang tidak balas budi orangtuanya, akan diancam dosa yang sangat besar.
Orangtua merupakan orang yang paling berhak untuk menerima perlakuan baik dari
kita. Kita wajib bersikap rendah diri, sopan, dan berlemah lembut pada mereka.
Ancaman siksa yang berat bagi mereka yang durhaka pada orangtua. Durhaka pada
mereka tidak hanya diterima di akhirat, bahkan disegerakan siksanya di dunia.
Kedua, guru. Guru sangat berjasa dalam hidup kita, karena
mereka telah mencerahkan akal kita dengan bimbingan ilmunya. Berkat bimbingan
guru, akal kita terlepas dari kebodohan. Guru adalah setiap orang yang
memberikan pengetahuannya pada kita. Tanpa guru, barangkali hidup kita akan
terasa berat karena tidak ada ilmu yang dijadikan pegangan dalam menjalani
kehidupan. Ilmu adalah cahaya yang dengannya hidup kita terasa lebih mudah.
Oleh karenanya, kita wajib untuk selalu mengingat kebaikan guru dan berusaha membalas
jasanya sebaik mungkin.
Ketiga, suami-istri. Seorang suami dianjurkan untuk membalas
kebaikan istrinya, begitu juga seorang istri dianjurkan untuk membalas kebaikan
suaminya. Suami-istri hidup bersama dalam suka maupun duka, sehingga dikala itu
keduanya saling melengkapi dan saling menutupi kelemahan satu sama lain. Sikap
setia dan balas budi antara keduanya akan mendatangkan keberkahan, cinta, dan
kasih sayang. Sebaliknya, penghianatan dan banyak menuntut akan menimbulkan
kebencian dan pertikaian. Saling balas budi akan semakin mempererat ikatan
antara keduanya. Jika ada kesalahan yang diakibatkan interaksi antara
suami-istri, maka keduanya harus lapang meminta dan memberi maaf. Dengan
demikian, ikatan suami-istri akan langgeng dan bahagia selamanya.
Keempat, saudara dan kerabat dekat. Wajib bagi kita untuk
menjaga ikatan silaturahim. Maksud silaturahim adalah hubungan dengan saudara serahim,
ikatan sedarah. Ikatan silaturahim wajib dijaga sampai kapan pun, dan
memutuskannya adalah dosa besar yang menghilangkan keberkahan.
Pic: http://img.hipwee.com/