Pertama, sejak dini, anak perlu diajarkan dan diberikan
batasan. Jelaskan padanya tentang pemilikan barang. “Ini milik kamu”, “milik
papa”, “milik mama”, “milik kakak”, “milik adik”. Dengan begitu, anak tidak
bertindak semena-mena mengambil barang. Anak perlu pemahaman bahwa mengambil
barang milik orang lain masuk kategori mencuri.
Kedua, ajarkan anak meminta izin jika mengambil atau
meminjam barang orang lain. Setelah memakainya, ucapkan terima kasih. Kemudian
ajarkan anak mengembalikannya, menghargai barang milik orang lain. Ajarkan anak
meminta maaf bila barang yang dipinjamnya rusak atau hilang.
Ketiga, ajarkan anak keterbukaan. Remaja lebih menyukai
diskusi. Karena itu, lakukanlah komunikasi dua arah sehingga bila ada sesuatu
remaja lebih mudah mengaku. Ciptakan diskusi sesuai dunia remaja.
Keempat, berikanlah sanksi bila anak mencuri.
Kelima, jangan dibiarkan perilaku mencuri tanpa
penyelesaian. Pembiaran ini akan berdampak pada masa depan anak. Anak bisa
menjadi pencuri sebenarnya, misalnya, melakukan kecurangan, maling, ataupun
korupsi, mencuri barang atau mengambil barang yang bukan haknya.
Republika 8 Mei 2016