Diabetes tergolong penyakit yang melekat seumur hidup dan
tak dapat disembuhkan. Jumlah penderitanya di Indonesia terus meningkat setiap
tahun seiring dengan banyaknya masyarakat yang masih menerapkan pola hidup
tidak sehat.
Menurut International Diabetes Federation (IDF), pada 2014
terdapat 387 juta orang yang mengidap diabetes di seluruh dunia. Indonesia
merupakan salah satu negara dengan pengidap diabetes terbesar. Pada 2014
penderita diabetes di Indonesia mencapai 9,1 juta orang dan menempati peringkat
kelima dunia dari sebelumnya peringkat ketujuh pada 2013.
Meskipun tidak dapat disembuhkan, bukan berarti diabetes
tidak bisa dikelola. Kuncinya, cukup dengan menjaga kadar gula darah, tekanan
darah, dan kadar lemak darah senormal mungkin.
Diabetes dapat dikelola dengan pengendalian pola makan dan
melakukan aktivitas fisik yang tepat. Tujuan utama pengelolaan diabetes adalah menjaga kualitas hidup pasien,
sehingga dapat hidup senormal mungkin.
Pengelolaan ini juga sekaligus bertujuan menghambat
timbulnya komplikasi dan mencegah mortalitas atau kematian pada pasien.
Sayangnya, di Indonesia mayoritas pengidap diabetes tidak melakukan pengecekan
secra rutin.
Perkembangan kadar gula darah seseorang dapat berubah dalam
kurun waktu tertentu, sehingga diperlukan pengecekan gula darah secara teratur.
Pengecekan ini juga diperlukan tidak saja untuk mengetahui kadar gula darah, tapi
juga dapat membantu program terapi pengelolaan dan pengobatan diabetes.
Dengan pengecekan teratur, setidaknya kadar gula darah dapat
dikendalikan dan komplikasi diabetes dapat dihindari. Pengecekan darah secara
rutin juga diperlukan bagi mereka yang memiliki faktor risiko diabetes atau
kondisi pradiabetes. Pengecekannya perlu rutin dilakukan untuk mengetahui
keadaan gula darahnya dari waktu ke waktu untuk mencegah kondisi mereka menjadi
diabetes.
Kondisi untuk sampai pada diabetes itu membutuhkan waktu
panjang. Pada beberapa orang bahkan risikonya sudah ada sejak lahir. Faktor
risiko yang membuat seseorang bisa menderita diabetes adalah lahir dengan berat
badan besar, kegemukan saat anak-anak sampai remaja.
Diabetes sebenarnya tidak memiliki gejala awal yang dapat
dilihat dan dirasakan. Bila gejala umum diabetes dirasakan, biasanya itu sudah
menunjukkan kondisi menengah atau para yang mengarah pada komplikasi. Jika
kadar gula darah terkendali maka obat-obatan tidak lagi diperlukan. Diabates
cukup dikelola dengan pengendalian makan dan melakukan aktivitas fisik yang
sesuai.
Dengan pemeriksaan gula darah rutin, pengidap diabetes juga
dapat melihat dan mengontrol bagaimana makanan yang dikonsumsi serta pentingnya
aktivitas sehari-hari yang dapat memengaruhi kadar gula darah.
Republika 13 Mei 2016