Penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung (stroke)
dianggap merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Setidaknya, setiap
tahun jumlah penderita penyakit ini semakin bertambah seiring kualitas pola
hidup yang tidak sehat seperti merokok.
Stroke juga dikenal sebagai penyakit yang tidak bergejala.
Jika sudah terkena stroke, pasien bisa mengalami kematian mendadak, bahkan
menderita kelumpuhan yang bisa menyerang organ motoric pasien. Sasaran
kelumpuhan, seperti tangan, kaki, bagian wajah, dan lidah hingga sulit
berkomunikasi.
Stroke sejatinya merupakan sebuah gangguan mendadak pada
pembuluh darah. Gangguan pada pembuluh darah ini letaknya bisa dimana saja.
Kalau kena di pembuluh darah besar di otak, bisa mengakibatkan kematian. Tapi,
kalau kena saraf pembuluh darah, pasien bisa mengalami kelumpuhan yang membuat
pasien menderita.
Penyakit stroke bisa diderita semua orang, baik dewasa
maupun anak-anak. Faktor pencetusnya antara lain genetic, hipertensi, usia,
diabetes, obesitas, pola hidup tidak sehat, stress atau adanya sumbatan lain
yang mengenai pembuluh darah.
Jika seseorang terkena stroke, dia harus segera ditangani
dalam kurun waktu yang disebut golden period. Masa golden period adalah pasien
harus lekas ditangani dokter dalam waktu 3-6 jam pasca kejadian agar
meminimalisasi terjadinya kecacatan atau kematian akibat stroke. Dalam kurun
waktu itu, diagnosis tepat sangat dibutuhkan.
Sebenarnya penyakit stroke bisa dicegah dan diminimalisasi
dampaknya. Asalkan, pasien selalu menjaga pola hidup sehat, terutama bagi
mereka yang memiliki faktor risiko genetic.
Stoke sedikit banyak bisa disebabkan oleh makanan dan pola
hidup yang kurang baik, padahal semuanya itu bisa dikendalikan sebagai bagian
dari pencegahan. Jangan lupa selalu upayakan melakukan aktivitas fisik agar
tetap seimbang.
Republika9 Mei 2016