Bahan utama pembuatan roti adalah tepung, ragi, garam, dan
air. Adonan keempat bahan itulah yang membuat roti yang dipanggang enak untuk
dikonsumsi sebagai salah satu sumber karbohidrat yang dapat menghasilkan energi
bagi tubuh. Namun, secara proporsi, kebutuhan karbohidrat sekitar 60 persen
dari total kalori harian.
Tepung terigu merupakan karbohidrat sederhana dan roti
gandum murni adalah karbohidrat kompleks.
Kebutuhan tubuh bukan hanya karbohidrat, melainkan perlu
pelengkap seperti serat, vitamin, dan lain-lain. Karena itu, untuk mengonsumsi
roti, diperlukan bahan tambahan lain yang mengandung protein hewani dan nabati,
serat, vitamin, dan lainnya. Misalkan, sarapan roti yang diisi sayur, daging,
omelet, atau dibuat roti lapis dengan filet daging atau ikan.
Roti saja sudah sehat karena difortifikasi. Namun, setiap
kali makan harus lengkap gizinya, jadi harus dikombinasi.
Dalam pembuatan roti, boleh saja ditambahkan bahan lain yang
sehat dan nutrisi lengkap. Contoh bahan lain adalah nori, walnut, keju, kismis,
madu, tuna, daging asap, biji bunga matahari, daun bawang, dan wijen.
Nori atau rumput laut berupa lembaran dikenal tinggi yodium,
kalsium, magnesium, zat besi, vitamin C dan A, protein, vitamin B, serat dan
asam linoleat. Olahan rumput laut ini mengandung lebih banyak vitamin dari buah
dan sayur.
Walnut adalah sejenis kacang sehat yang lezat. Kacang ini
mengandung asam lemak omega 3 tinggi, vitamin A, B, dan C, serta kalsium.
Roti juga sering ditambahkan keju sebagai sumber kalsium,
asam linoleat, vitamin B. Pemanisnya, madu yang dikenal baik untuk kesehatan
sering dimasukkan ke dalam roti. Bahan manis lainnya adalah kismis yang manis
dan kaya kandungan zat besi.
Ikan tuna yang dikenal mengandung omega 3 sering menjadi
bahan isian roti. Selain itu, daging asap juga enak jika dinikmati dengan roti.
Daging asap mengandung protein yang baik bagi perkembangan otak dan otot.
Republika 27 April 2016