Penyakit tuberculosis atau TB adalah penyakit infeksi pada
saluran pernapasan yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis yang sangat
kuat. Bakteri jenis ini biasanya lebih sering menginfeksi organ paru-paru daripada
bagian tubuh lain dari manusia. Penyakit TBC merupakan penyakit menular yang
masih menjadi perhatian utama dunia.
Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas dari
penyakit tersebut. Angka kematian dan kesakitannya pun semakin tinggi. Sehingga
tak jarang, penyakit ini memerlukan biaya dan waktu lebih untuk mengobatinya.
Belakangan, WHO juga menyarankan berbagai pengobatan
alternative lain untuk memangkas waktu pengobatan, sekitar sembilan bulan.
Banyak pasien tidak tuntas dalam melaksanakan pengobatan
ini, sehingga penyakitnya juga tidak kunjung sembuh. WHO melalui para dokter
yang menangani penyakit ini di seluruh dunia pun mendesak agar selalu
menyakinkan pasien dalam menerapkan pengobatan supaya penyakitnya bisa segera
sembuh.
Salah satu tujuan mempercepat pengobatan ini adalah agar
mengurangi efek samping dari pemakaian obat yang berlebihan. Seperti, tuli
hingga efek resistensi terhadap pemakaian jenis obat-obatan tersebut.
Selama ini, mengobatan TBC melibatkan obat-obatan dan
suntikan yang hanya dapat mengurangi penyakit pasien sebesar 50 persen. Maka
dari itu, saat ini WHO merekomendasikan tes cepat untuk MDR-TB yang memberikan
hasil tepat dalam waktu dua hari saja dibandingkan dengan hanya mengonsumsi
obat-obatan.
Rencana pengobatan yang lebih pendek ini dapat mengurangi
ribuan pasien dalam setahun dibandingkan cara konvensional dalam bentuk
obat-obatan.
Republika 18 Mei 2016