Beralasan Dengan Takdir

Setiap muslim harus berkeyakinan bahwa segala kebaikan dan keburukan terjadi menurut takdir Allah dan kehendak-Nya, serta diketahui ilmu-Nya. Namun menjalankan perbuatan baik atau buruk itu timbul atas pilihan hamba-Nya sendiri, sedang memperhatikan perintah dan larangan-Nya adalah wajib bagi seorang hamba. Oleh karena itu, ia tidak boleh  berbuat maksiat dengan dalih itu sudah ditakdirkan oleh Allah. Allah telah mengutus rasul-rasul-Nya serta menurunkan kitab-kitab-Nya agar rasul-rasul itu menjelaskan ajaran yang menuju kebahagiaan dan yang menuju kesengsaraan.


Demikian pula Allah telah memuliakan manusia dengan akal pikiran dan menerangkan kepadanya jalan yang sesat dan yang benar.

Firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Kami telah menunjukkan jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.” (QS. Al-Insan: 3)

Oleh karena itu, apabila meninggalkan shalat atau meminum khamr, maka ia berhak dihukum karena melanggar perintah atau larangan Allah, dan ia pun wajib bertaubat atas kemaksiatan yang telah dilakukannya.

Sumber:
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Bimbingan Islam Untuk Pribadi dan Masyarakat: Darul Haq



Related Posts
Previous
« Prev Post