Lokasi Pelaksanaan Ibadah Haji

Berikut ini adalah tempat-tempat pelaksanaan ibadah haji:

1. Arafah

Arafaat adalah bentuk jamak dari kata Arafah. Dinamakan Arafaat karena menjadi tempat pertemuan Adam dan Hawa atau sebagai tempat manusia mengakui semua dosa-dosa mereka. Lokasinya berada di luar area tanah Haram, terletak disebelah timur sekitar 22 km dari Masjid Al-Haram. Luasnya sekitar 10,4 km persegi. Para jamaah haji diwajibkan berada di Arafah pada tanggal 8 Zulhijah.

- Masjid Namirah

Namirah adalah nama sebuah gunung disebelah barat masjid yang dijadikan nama masjid tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah singgah di lembah ‘Urnah menyampaikan khotbah dan shalat. Kemudian diawal pemerintahan Bani Abbasiah dibangunlah sebuah masjid persis di tempat beliau berkhotbah dan melaksanakan shalat. Lalu dilakukan  renovasi dan perluasan masjid pada masa pemerintahan Raja Saud, sehingga luasnya menjadi 110 meter persegi. Para jamaah haji juga berkumpul di tempat ini pada tanggal 9 Zulhijah.


- Masjid Ash-Shakharat

Masjid ini terletak dibawah Jabal Rahmah, sebelah kanan tangga naik ke Jabal Rahmah. Di dalamnya ada batu-batu besar tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam singgah di malah hari Arafah. Jamaah haji berkumpul di tempat ini pada tanggal 9 Zulhijah.

- Jabal Rahmah

Jabal Rahmah adalah nama gunung yang terbentuk dari seonggok batu besar. Jabal Rahmah terletak disebelah timur kota Makkah dan berjarak sekitar 20 km dari kota Makkah. Puncaknya berbentuk dataran yang rata dan luas sekitar 640 meter persegi. Para jamaah haji berkumpul di tempat ini pada tanggal 9 Zulhijah.

2. Mina

Dinamakan Mina karena genangan darah hewan korban. Mina terletak antara kota Makkah dan Muzdalifah, berjarak sekitar 7 km sebelah Timur Laut Masjid Al-Haram. Disunnahkan bagi jamaah haji untuk bermalam di Mina tanggal 11 dan 12 Zulhijah untuk mereka yang ingin segera meninggalkan Mina dan sampai tanggal 13 Zulhijah bagi mereka yang ingin menangguhkan keberangkatan mereka dari Mina. Mina termasuk wilayah Tanah Haram. Di Mina terdapat Masjid Al-Khif dan Jamaraat (tempat melempar jumrah).

- Tempat Melempar Jumrah

Al-Jamaraat adalah bentuk jamak dari kata jamrah yang artinya batu kerikil. Ada tiga jumrah, yaitu:  Jumrah Shugra, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Ketiganya berbentuk tiang yang terpancang di tangah lubang besar. Ia menjadi simbol setan yang muncul dan dilempari oleh Nabi Ibrahim. Jarak antara Jumrah Aqabah dengan Jumrah Wustha sekitar 247 meter, sedangkan jarak antara Jumrah Wustha dengan Jumrah Shugra sekitar 200 meter.

- Masjid Al-Khaif

Masjid ini terletak di kaki Bukit Mina sebelah selatan, dekat Jumrah Shugra

3. Muzdalifah

Muzdalifah terletak antara Mina dan Arafah, tempat para jamaah haji bermalam setelah mereka melaksanakan wukuf di Arafah. Ditengah-tengah Muzdalifah terletak Masy’aril Haram.

4. Masjid Al-Haram

- Al-Ka’bah Al-Musyarafah
Ka’bah Al-Musyarafah berbentuk kubus

- Hijr Ismail
Terletak di sebelah selatan. Dibuat seperti itu akibat kekurangan dana yang dimiliki oleh kaum Quraisy saat mereka merenovasi Baitullah. Mareka membuat dinding setengah lingkaran sebagai tanda bahwa area itu termasuk bagian dari Baitullah. Penamaan Hijr Ismail adalah penamaan biasa dan bukan penamaan yang berdasarkan dalil syar’i.

- Hajar Aswad
Hajar Aswad terletak disudut sebelah selatan Ka’bah dan sebelah kiri pintu Ka’bah. Batu tersebut berasal dari surga. Hajar Aswad pernah pecah dan yang tersisa hanya 8 buah pecahan kecil sebesar buah kurma.

- Rukun Yamani
Rukun Yamani adalah sudut Ka’bah sebelah Barat Daya. Dinamakan rukun Yamani karena berada di arah menuju Yaman. Keistimewaan Rukun Yamani adalah ia merupakan tiang pertama yang dibangun oleh Ibrahim dan Ismail ketika keduanya membangun Ka’bah.

- Multazam
Multazam terletak antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah, luasnya sekitar dua meter. Ia merupakan tempat mustajab (doa dikabulkan). Sehingga disunnahkan untuk berdoa di tempat itu sambil menempelkan kedua pipi, dada, kedua lengan, dan kedua telapak tangan ke Multazam.

Sumber:
Fikih Ibadah Bergambar, Dr. Abdullah Bahammam: Mutiara Publishing



Related Posts
Previous
« Prev Post