Mengapa Doaku Terkabul?

1. Ikhlas karena Allah semata (QS. Al-Bayinah: 5)

2. Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah Ta’ala, lalu diikuti dengan bacaan shalawat atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan diakhiri dengannya

3. Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan doa, serta yakin akan dikabulkan.

4. Mendesak dengan penuh kerendahan dalam berdoa, dan tidak terburu-buru.

5. Menghadirkan hati dalam doa.6. Memanjatkan doa dalam keadaan lapang maupun sempit.

7. Tidak boleh berdoa dan memohon sesuatu kecuali hanya kepada Allah Ta’ala.

8. Tidak mendoakan keburukan kepada keluarga, harta, anak, dan diri sendiri.

9. Merendahkan suara ketika berdoa, yaitu antara lirih dank eras (QS. Al-A’raf: 205)

10. Mengakui dosa yang telah diperbuat, lalu memohon ampunan atasnya, serta mengakui nikmat yang telah diterima dan bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut.

11. Tidak membebani diri dalam membuat sajak dalam doa.

12. Tadharru’ (merendahkan diri), khusyu’, raghbah (berharap untuk dikabulkan), dan rahbah (rasa takut tidak dikabulkan).

13. Mengembalikan (hak orang lain) yang dizhalimi, disertai dengan taubat.

14. Memanjatkan doa tiga kali.

15. Menghadap kiblat.

16. Mengangkat kedua tangan dalam berdoa.

17. Jika memungkinkan, berwudhu terlebih dahulu.

18. Tidak berlebih-lebihan dalam berdoa.

19. Bertawasul kepada Allah dengan asmaul husna dan sifat-sifat-Nya yang Mahatinggi atau dengan amal shaleh yang pernah dikerjakannya sendiri atau dengan doa seorang shalih yang masih hidup.

20. Tidak berdoa untuk suatu dosa atau memutus tali silaturahmi.

21. Menjauhi segala bentuk kemaksiatan

22. Harus menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah kemunkaran).

23. Jika dia hendak mendoakan orang lain, hendaklah ia mulai dengan mendoakan dirinya sendiri.


Sumber:
Buku Doa dan Wirid karya Yazid Abdul Qadir Jawas, Pustaka Imam Asy-Syafi’i: Jakarta



Related Posts
Previous
« Prev Post