Memahami Tindakan Medis

Kenali Tindakan Medis

Ketika seseorang mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit, sering kali pihak keluarga dan orang yang mengantar mereka tidak sabar agar pasien tersebut segera mendapat pertolongan dari pihak medis.

Padahal, pasien yang datang tersebut harus melalui proses triase guna menilai kondisi pasien agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Proses triase tersebut juga dibagi menjadi tiga kategori yang masing-masing memiliki cara penanganan yang jelas berbeda. Yakni, tergantung dari kondisi dan luka-luka yang dialami oleh pasien tersebut.

Seringkali pihak keluarga tidak sabar dan marah ketika pasien kecelakaan tidak langsung ditangani pihak medis. Padahal, paramedic pun tahu apa yang harus dilakukan ketika harus menangani pasien kecelakaan. Semua tindakan medis tentu membutuhkan proses. Paramedis pun tentu tidak asal bertindak.

Pada triase satu dengan kondisi pasien yang terancam jiwanya bahkan kehilangan anggota tubuh, jelas memerlukan intervensi atau tindakan dengan segera. Pihak keluarga dan pasien hanya boleh menunggu maksimal lima menit agar segera mendapatkan tindakan medis.

Begitu pula pada triase dua, dengan kondisi pasien yang juga terancam jiwanya namun dengan potensi ancaman terhadap fungsi anggota tubuh, juga memerlukan penanganan yang cepat. Batas waktu bagi keluarga dan pasien untuk mendapatkan pertolongan kurang lebih nol sampai lima menit.

Untuk triase satu dan dua ini harus ditangani dengan segera, tidak boleh menunggu terlalu lama. Jika tidak, nyawa pasien yang menjadi taruhannya.

Adalah salah besar apabila pasien kecelakaan dengan kondisi triase satu dan dua didiamkan terlalu lama di UGD. Sementara, pada triase tiga dengan kondisi pasien akut tetapi tidak mendesak, tidak ada potensi untuk mengalami perburukan, jelas tidak memerlukan tindakan atau intervensi medis dengan segera.

Baik keluarga maupun pasien biasanya diberikan waktu untuk menunggu sekitar lima hingga 15 menit. Pasien dengan kategori triase tiga biasanya akan diarahkan ke poliklinik dokter spesialis bila diperlukan.

Republika  2 Desember 2015



Related Posts
Previous
« Prev Post