Mengatasi Batu Empedu

Cara Baru Atasi Batu Empedu

Pengobatan dengan cara endoskopi mampu meminimalisasi tindakan bedah pada pasien yang lebih berisiko tinggi.

Seluruh bagian tubuh dan organ manusia memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan, mulai dari mulut, usus, paru, serta hati. Empedu juga merupakan salah satu bagian yang penting bagi tubuh manusia.

Empedu yang terdapat dalam satu kantong kecil dekat organ hati itu merupakan cairan yang berfungsi menyerap lemak. Letaknya, berada di bagian perut sebelah kanan di bawah hati. Kantong empedu setiap harinya menghasilkan cairan hijau yang bermanfaat untuk menyerap lemak serta beberapa vitamin, seperti vitamin A, D, E, dan K.

Salah satu masalah yang sering terjadi dengan kantong empedu ini adalah penyakit batu empedu. Batu dalam empedu adalah suatu kondisi mengerasnya cairan empedu, sehingga menjadi batu.
Terbentuknya batu empedu disebabkan banyaknya kandungan kolesterol dalam darah. Hal itu meningkatkan bilirubin di dalam empedu. Selain itu, batu empedu dapat juga disebabkan oleh kurangnya garam empedu, sehingga cairan empedu mengeras dan menjadi batu.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang rentan terhadap penyakit ini, antara lain, karena faktor usia. Penyakit ini jarang sekali menyerang anak-anak. Kebanyakan kasus ditemukan menyerang orang dewasa dengan usia di atas 40 tahun.

Wanita mempunyai risiko dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pria terkait penyakit ini. Besarnya risiko itu disebabkan oleh kadar hormone estrogen yang lebih banyak pada wanita, sehingga menyebabkan kadar kolesterol meningkat.

Hal ini terjadi terutama pada wanita setelah melahirkan karena mereka mengalami perubahan hormone selama masa kehamilan. Faktor lain yang turut menyebabkan batu empedu adalah gen, obesitas, serta kurangnya serat dalam tubuh sehingga menyebabkan tingginya kadar kolesterol dalam empedu.

Gejala-gejala yang terjadi ketika seseorang menderita penyakit batu empedu sebenarnya tidak menunjukkan suatu hal yang signifikan. Akan tetapi, pada kondisi yang sudah akut akan menyebabkan sakit pada perut bagian kanan atas yang mengarah pada punggung, sehingga tak jarang orang mengira seperti sakit maag. Gejala ini sering timbul ketika seseorang mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi.

Gejala lain batu empedu yang ditunjukkan adalah sendawa, demam tinggi, gangguan pencernaan, mual, muntah, detak jantung yang terlalu cepat, gatal-gatal pada kulit, penyakit kuning, serta feses berwarna cokelat.

Pengobatan batu empedu dapat dilakukan melalui tindakan operasi (bedah perut) maupun melalui tindakan endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP). ERCP merupakan suatu tindakan endoskopi yang dilakukan untuk kasus-kasus penyakit saluran empedu ataupun pankreas. ERCP ini biasanya mengamati batu saluran empedu, struktur saluran empedu, baik yang jinak maupun ganas, tumor saluran empedu, atau pankreas yang lainnya.

Tindakan ERCP ini dilakukan oleh seorang dokter spesialis, khususnya dibidang hepato bilier yang sudah mendapatkan pelatihan khusus. Tindakannya juga dilakukan di ruangan khusus dengan teknik memasukkan alat duodenoscope (mirip selang) sampai ke depan muara pupil. Setelah itu, kateter dimasukkan ke dalam saluran empedu melalui papil dan diinjeksikan, sehingga terdapat gambaran yang jelas mengenai panyakit yang ada melalui layar monitor.

Pengobatan dengan cara endoskopi ini dipilih guna meminimalisasi tindakan bedah perut pada pasien yang tentunya banyak mengandung risiko. Apalagi, endoskopi dilakukan tanpa melalui proses pembedahan dan tentu lebih aman bagi pasien.

Kalau risiko dan efek samping dari tindakan ini jelas ada, tapi kemungkinannya sangat kecil dibandingkan tindakan operasi yang memakan waktu lama. Endoskopi bisa meminimalisasi terjadinya pendarahan tiga sampai lima persen dibandingkan tindakan operasi yang mencapai 10-15 persen.

Pengobatan endoskopi ini biasanya cukup dilakukan satu kali saja dan pasien dapat langsung sembuh total usai pengobatan. Namun pasien tetap harus memperhatikan konsumsi makanan dan minumannya agar tidak ada lagi lemak yang mengendap dan tentu akan mengakibatkan penyakit batu empedu datang kembali.


Republika 4 September 2015

Related Posts
Previous
« Prev Post