Indonesia merupakan negara dengan tingkat obesitas anak
tertinggi di antara negara-negara ASEAN.
Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan dan perkembangan
tubuh yang optimal. Namun dalam pengembangannya, bagaimana jika anak mengalami
kegemukan (obesitas)?
Tentunya, hal itu akan berpengaruh pada tumbuh kembang dan
aktivitas anak. Obesitas pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan dampak
signifikan bagi kesehatan fisik, jiwa, dan sosial. Faktor asupan energi (baik
dari karbohidrat maupun lemak), aktivitas fisik, gaya hidup, dan lingkungan
memiliki peran penting dalam meningkatnya prevalensi obesitas di seluruh dunia.
Sementara itu, kecenderungan mengonsumsi minuman bergula
atau berkalori semakin meningkat pada anak-anak. Padahal, minuman yang
mengandung gula dapat memicu kegemukan.
Anak-anak saat ini gemar meminum minuman yang kaya kalori
sehingga menyebabkan angka obesitas yang tinggi. Padahal, obesitas pada anak
mengancam kesehatannya. Hal itu karena berpotensi membawa penyakit berbahaya
lainnya seperti kardiovaskular (jantung).
Ia menerangkan, glukosa diperlukan untuk pembentukan sel-sel
tubuh. Akan tetapi jika berlebihan, akan dapat menyebabkan kegemukan. Kelebihan
gula atau kalori disimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh dan lemak inilah
kemudian yang menyebabkan obesitas.
Republika 2 Februari 2015