Tertarik menggali potensi? Lakukan self coaching, yakni
pendekatan dalam mengembangkan potensi diri dengan cara mestimulasi pikiran
melalui proses kreatif pada diri sendiri. Self coaching bisa dilakukan dalam
berbagai situasi, seperti pengambilan keputusan, menentukan pilihan,
menenangkan diri, menggeser perspektif lebih luar, memahami situasi dari
berbagai pihak, mencari tujuan dan makna hidup, mencari pengembangan diri, dan
lainnya sebagainya.
Pertama, ketika menjadi seorang istri dan ibu, perempuan
tentu akan turut berperan sebagai pengambil keputusan. Selain bertanya kepada
suami, anak, dan anggota keluarga lainnya, lakukan dialog dengan diri sendiri.
Misalnya, “Apa sebenarnya yang ingin saya capai?”, “Apa
dampaknya bagi saya, keluarga, dan orang lain?”, “Apa yang akan dirasakan
keluarga apabila saya ambil keputusan ini?”, “Apa hubungannya dengan
nilai-nilai diri dan keyakinan saya?” Pertanyaan tersebut bisa membuat
perempuan mengerti perannya di dalam rumah dan lingkungan.
Kedua, seorang perempuan bisa menjadi coach bagi anaknya.
Coaching ini akan berdampak pada lingkungan dan anak. Pada saat anaknya berusia
dini, seorang ibu sebaiknya tidak hanya menyayangi, tapi juga menghargai
anaknya sebagai manusia yang penuh daya. Cara coaching untuk anak adalah dengan
membuat kesepakatan dalam aturan dan pola aktivitas buah hati sedini mungkin.
Aturan tanpa maksud mengekang, tetapi lebih pada melatih pengelolaan waktu dan
fokus pada prioritas pengembangan karakter dan kognitif anak.
Republika 28 April 2015