Meski prevalensinya lebih banyak terjadi pada wanita, pria
pun bisa terkena penyakit tulang rapuh yang mematikan.
Tidak banyak yang tahu bahwa tulang manusia ternyata
memerlukan nutrisi dan vitamin agar kepadatannya tetap terjaga saat memasuki
usia lanjut. Apabila hal ini tidak diperhatikan maka kemungkinan besar tulang
akan mengalami pengeroposan dan kerapuhan sehingga menyebabkan osteoporosis.
Osteoporosis merupakan penyakit tulang sistemik yang ditandai
dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang. Akibatnya, tulang menjadi
rapuh dan menyebabkan terjadinya risiko patah tulang.
Gejala osteoporosis sering diabaikan oleh pasien karena
tidak ada gejala spesifik. Gejalanya dapat berupa nyeri pada tulang dan otot,
terutama sering terjadi pada punggung. Kondisi patah tulang ini umumnya terjadi
pada tulang belakang, panggul, atau pergelangan.
Data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) menunjukkan,
meski pun prevelensinya lebih banyak terjadi pada wanita, pria juga dapat
terkena osteoporosis. Menurut organisasi osteoporosis dunia, osteoporosis
adalah salah satu penyakit tulang yang bisa dikategorikan sebagai silent killer
atau penyakit mematikan yang patut diantisipasi.
Dalam kehidupan, tulang kita memerlukan nutrisi yang tepat
untuk tetap kuat dengan melakukan diet kaya nutrisi yang mengandung cukup
kalsium, konsumsi vitamin D, protein, dan mikronutrien, misalnya, vitamin K,
magnesium, dan zat besi.
Selain itu, gaya hidup sehat, olahraga yang cuku, dan pengobatan
osteoporosis bagi mereka yang berisiko tinggi juga dapat membantu membentuk
kesehatan tulang yang baik dan pencegahan osteoporosis.
Penyebab osteoporosis ini beragam, mulai dari faktor
genetic, aktivitas, makanan, dan penyakit degenerative yang memicu
osteoporosis.
Osteoporosis merupakan masalah kesehatan dunia. Para
penderitanya juga tak lagi hanya lanjut usia, namun juga anak muda atau remaja.
Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat tentang osteoporosis menjadi faktor
lain yang memperparah keadaan.
Saat ini banyak pasien usia 17 tahun sudah terkena
osteoporosis. Minimnya olahraga dan gaya hidup yang tidak terkontrol dengan
konsumsi makanan tidak sehat dan seimbang menjadi faktor penyebab utama.
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk
hampir 150 juta jiwa. Diperkirakan 2050, 28,7 persen laki-laki dan 32,3 persen
perempuan terkena osteoporosis.
Sebagai silent killer, tidak banyak yang menyadari bahwa
osteoporosis diam-diam sangat berbahaya bagi jiwa. Untuk itu, masyarakat perlu
mengetahui akan pentingnya nutrisi bagi tulang dalam pencegahan osteoporosis di
kemudian hari.
Osteoporosis memang tidak terasa. Kita harus sadar akan
pentingnya osteoporosis dengan melakukan gerak badan, olahraga, dan tentu saja
mengonsumsi makanan sehat. Osteoporosis ini salah satunya juga disebabkan
rendahnya kalsium. Sumber kalsium tersebut bisa didapat dari makanan ataupun
non makanan, seperti susu, vitamin, dan obat.
Untuk itu, pencegahan osteoporosis memag harus dimulai sejak
dini, sejak bayi berkembang di dalam rahim, dan masa kanak-kanak, hingga
remaja. Sehingga, nantinya ketika memasuki usia lanjut, setengah dari massa
tulang seseorang dapat terakumulasi dengan baik.
Salah satu cara yang tepat guna mengantisipasi osteoporosis
adalah dengan melakukan olahraga ringan, seperti jogging. Perenggangan otot
ketika berolahraga dapat mempercepat masuknya kalsium dari makanan yang dimakan
ke dalam tulang.
Bila kebiasaan hidup sehat sudah berjalan, konsumsi makanan
tinggi kalsium dan vitamin D juga tak kalah penting untuk dilakukan. Apalagi,
di usia 20-25 tahun, wanita mulai mengalami penurunan jumlah kalsium. Hal ini
bisa diperparah dengan jumlah persalinan yang dijalani.
Republika 9 November 2015