Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan seluruh makhluk
hidup yang ada di bumi. Keberadaannya sangat penting guna menopang kehidupan,
terutama bagi tubuh manusia. Sebagian besar tubuh kita terdiri dari air atau
cairan. Jika tubuh kekurangan cairan, tentu akan menyebabkan kita terkena
dehidrasi.
Dehidrasi dibedakan menjadi tiga tipe, yakni hipertonik,
isotonic, dan hipotonik. Hipertonik berarti air yang hilang lebih banyak
daripada kadar elektrolit sehingga kadar Na tinggi.
Pada isotonic, air dan Na yang hilang jumlahnya sama.
Sedangkan hipotonik, Na yang hilang lebih banyak daripada air. Secara umum,
minuman pun bisa dibagi menjadi air biasa, minuman hipotonik, minuman isotonic,
dan minuman hipertonik. Minuman hipotonik mengandung Na dan karbohidrat rendah,
yakni hanya sekitar 2-3 persen.
Konsentrasi minuman isotonic sama dengan tubuh serta
diformulasikan secara khusus dengan kadar ion yang sudah ditentukan. Sementara,
minuman hipertonik mengandung konsentrasi substansi tinggi. Kandungan
karbohidratnya pun relative tinggi, yakni sebesar 10 persen.
Minuman hipotonik berfungsi mengganti cairan yang keluar
lewat keringat, tanpa menambah karbohidrat dan bisa dikonsumsi saat berolahraga
karena cepat diserap usus. Seperti minuman hipotonik, minuman isotonic juga
cepat menggantikan keringat. Bedanya, minuman isotonic juga menggantikan
elektrolit dan memberikan asupan karbohidrat. Cocok untuk kebutuhan aktivitas
sehari-hari yang padat.
Minuman hipertonik baik sebagai minuman berenergi yang cocok
bagi yang berolahraga berat atau mengeluarkan banyak energi. Namun, minuman
jenis ini tidak dapat digunakan untuk rehidrasi.
Soalnya, konsentrasi
substansinya tinggi sehingga pengosongan lambung dan penyerapan air berjalan
lambat. Cairan tubuh menjadi hipertonik dan pekat sehingga malah memperberat
dehidrasi.
Setiap minuman siap minum harus memiliki tujuh macam manfaat
ion bagi tubuh. Selain dapat meredakan rasa haus, hal ini juga dilakukan guna
mendapatkan minuman dengan pelengkap gizi seimbang.
Republika 5 April
2016