Perbedaan Psikolog dengan Psikiater

Antara Ke Psikolog Atau Psikiater

Sebagian orang mungkin merasa malu apabila harus berkonsultasi ke psikolog atau psikiater ketika mengalami masalah kecemasan. Padahal, berkonsultasi dengan keduanya merupakan salah satu bagian dari terapi penyembuhan kecemasan atau gangguan jiwa. Terapi dengan psikolog maupun psikiater sangat membantu penyembuhan pasien ketika sudah mengalami gejala kecemasan maupun gangguan jiwa. Sebenarnya melakukan terapi dengan psikolog maupun psikiater pada dasarnya sama saja.

Perbedaannya hanyalah pada tingkat kecemasannya. Kalau pasien mengalami kecemasan ringan, seperti tes belajar, tes bakat, dan gangguan belajar, lebih disarankan untuk melakukan terapi dengan psikolog. Akan tetapi, kalau timbul gejala biologis yang lebih parah, seperti bipolar dan skizofrenia, sebaiknya terapi ke psikiater.

Peran psikolog atau psikiater sangat penting untuk menguak jenis kecemasan yang diderita pasien. Karena itu, mereka tak sekedar memberikan obat-obatan untuk pasien. Oleh sebab itu, kerja sama perlu dilakukan sekali antara dokter dan juga pasien. Hal ini penting karena, walau bagaimanapun, pasien yang lebih tahu gangguan apa saja yang dia lami. Barulah setelah itu, paramedic bisa menentukan sebaiknya pasien bisa ditangani oleh psikolog atau psikiater sesuai dengan gejala yang timbul.

Secara keseluruhan, seseorang dapat dikatakan sehat jiwanya ketika sudah bisa menerima keadaan di sekitarnya. Karenanya, seseorang harus menjalani penanganan yang benar dan tepat sesuai gejala apabila mengalami keluhan kecemasan atau gangguan jiwa.


Republika 23 November 2015

Related Posts
Previous
« Prev Post