Bayi yang dideteksi menderita anemia umumnya memang
memerlukan gizi tambahan guna mencukupi zat besi yang dibutuhkan tubuhnya.
Selain ASI, bayi dengan anemia prematuritas ternyata juga membutuhkan tambahan
susu formula sebagai penghasil besi tambahan.
Selain akibat pengambilan darah tes laboratorium yang
dilakukan oleh paramedic, faktor bawaan dari sang ibu yang memiliki penyakit
anemia juga disinyalir menjadi pemicu anemia pada sang bayi.
Untuk itu, asupan
makanan yang dikonsumsi ibu hamil harus dijaga guna menghindari bayi menderita
anemia.
Anemia defisiensi besi pada umumnya disebabkan oleh faktor
kekurangan gizi pada ibu ketika hamil, penyerapan makanan yang kurang baik,
cepatnya pertumbuhan bayi, infeksi menahun pada ibu, atau penyakit yang
menyebabkan penghancuran sel darah merah. Selain itu, paparan polusi berlebihan
yang masuk ke dalam tubuh bayi yang baru lahir juga bisa menggeser kadar besi
dalam tubuh bayi.
Walaupun anemia pada bayi tidak sampai menyebabkan kematian,
pertumbuhan bayinya terganggu. Salah satunya adalah perkembangan otak yang
membuat intelegensia mereka ketika dewasa menjadi rendah.
Untuk itu, ibu hamil dihimbau untuk menyadari betapa
pentingnya mengonsumsi makanan bergizi. Selain dapat menghindari bayi terkena
anemia ketika lahir, hal ini juga dapat menghindari bayi terlahir premature dan
lahir dengan kondisi sehat karena kebutuhan gizi mereka saat dalam kandungan
terpenuhi dengan baik.
Hal ini penting bukan hanya untuk ibu hamil, melainkan juga
untuk semua perempuan yang nantinya berencana untuk mempunyai keturunan.
Mengingat anemia juga bisa ditularkan ibu kepada bayi yang dikandungnya.
Penting agar ibu menjaga asupan besi untuk menghindari anemia agar tidak
diturunkan kepada bayi yang baru lahir nantinya.
Republika 13 November 2015