Ketika perusahaan kontraktor akan mengubah bangunan
bersejarah dari abad ke-16, Convento de Graca, menjadi sebuah hotel mewah,
tanpa pikir panjang, dia membatalkan rencananya membuat spa dan kolam renang di
bawah tanah.
Di bawah biara tua dan tembok pertahanan kota tua itu,
mereka menemukan jalan-jalan dan pondasi puluhan rumah yang dibangun lebih dari
700 tahun yang lalu oleh muslim Portugal. Alih-alih kolam renang, kini ada
sebuah museum kecil di bawah hotel. Sebuah trotoar dibangun untuk akses
menapaki sisa-sisa peninggalan Moor abad pertengahan.
Warisan budaya Muslim Portugal telah lama terlupakan. Di
Spanyol sebagaian besar penduduk negara dan wisatawan akrab dengan warisan
Arab. Tetapi, di Portugal, yang sama-sama bagian dari kekuasaan Andalusia,
warisan itu masih kurang dikenal.
Negara ini pernah berada di bawah kekuasaan Islam selama
lebih dari 500 tahun sejak awal abad ke-8. Setelah Panglima Thariq bin Ziyad
berhasil menaklukkan Spanyol, pasukannya bergerak menuju Portugal dan Prancis
Selatan.
Meskipun sisa-sisa fisiknya tak seberapa, pengaruh budaya
Moor di Portugal sangat besar. Bahasa Portugal banyak ditaburi kata-kata asal
Arab, khususnya berkaitan dengan makanan, pertanian, dan pekerjaan sehari-hari.
Jika kami bisa menghapus semua sisa-sisa warisan Arab dari
Portugal hari ini, etnis, budaya, bangunan, dan bentang alam, kami akan
benar-benar berubah.
Berbagai bidang di Portugal terpengaruh oleh warisan Arab.
Mulai dari puisi sampai kue, karpet tenun sampai musik gitar, cerobong asap
yang masih menghiasi rumah di daerah selatan, sistem irigasi, sampai ilmu
navigasi.
Republika 6 Desember 2015