Scanning merupakan salah satu cara yang tepat guna
mengetahui cara bekerja obat kanker. Para dokter umumnya melakukan scanning
pada awal pengobatan pasien kanker baru.
Pada beberapa studi di Eropa, teknik scanning telah banyak
diuji pada pasien kanker. Hasilnya, scanning terbukti dapat melacak kemajuan
pasien setelah diobati, sekaligus memberikan perawatan yang butuhkan pasien
dengan menganalisis efek obat tersebut di dalam tubuh mereka.
Scanning merupakan sebuah metode yang cenderung baru di
dunia kedokteran, terutama bagi pasien kanker maupun tumor. Guna teknik ini tak
lain untuk mengintervensi lebih cepat mengenai pengobatan yang dilakukan.
Jadi, scanning dapat mempercepat proses pengobatan.
Sehingga, dokter tidak perlu terlalu lama menunggu reaksi dari obat yang
diberikan dan tidak perlu menunggu apakah tumor atau kanker menyusut atau
tidak.
Scanning bekerja pada saat dokter menyuntik pasien dengan
glukosa atau pyruvate. Sebelumnya, pyruvate itu dibeli label dengan bentuk
nonradioaktif karbon atau C 13. Label ini berfungsi untuk memudahkan mesin MRI
mendeteksi tumor atau kanker tersebut. Lalu, perjalanan pyruvate tersebut
dilaak ke seluruh tubuh pasien.
Dalam MRI yang sudah di scanner, dokter nantinya bisa
melihat seberapa cepat intervensi pyruvate
yang telah dipecah oleh sel-sel kanker. Sekaligus dapat membantu dokter
dalam mendeteksi sel kanker yang sudah mati maupun yang masih aktif. Dengan
menggunakan metode ini, dokter sekaligus dapat memantau efektivitas obat yang
diberikannya kepada pasien.
Republika 13 April 2016