Sakit gigi bisa merambat ke penyakit lain dan akan bertambah
parah jika penanganannya ditunda.
Sakit gigi merupakan keadaan gigi terasa sakit atau ngilu.
Rasa sakitnya bahkan terasa menjalar hingga ke kepala. Banyak orang yang bilang,
sakit gigi dapat membuat siapapun menangis, bahkan meronta ketika merasakan
sakitnya. Sakit gigi disebabkan oleh adanya kerusakan pada gigi (lubang) atau
dari jaringan sekitarnya (gusi). Sakit ini muncul, terutama jika ada lubang
pada gigi yang sudah menjalar ke saraf gigi sehingga menimbulkan nyeri yang
hebat.
Di dalam gigi ada pulpa gigi yang terdiri atas pembuluh
darah, jaringan, serta saraf-saraf yang sensitive. Sakit gigi terjadi ketika
pulpa mengalami radang.
Peradangan itu sendiri penyebabnya bermacam-macam, antara
lain, karena adanya tumpukan nanah di bagian dasar gigi akibat infeksi bakteri
(abses peripekal), gigi retak, penyusutan gusi, kerusakan gigi yang
mengakibatkan lubang, rusaknya tambalan, serta gigi yang terjepit di antara
gigi lainnya ketika tumbuh.
Masalah pada gigi seringkali mengganggu aktivitas penderita.
Karena sakit gigi tidak hilang dengan sendirinya, selalu perlu ditangani dokter
gigi. Jika membiarkan rasa sakitnya, dikhawatirkan dapat merambat ke penyakit
lainnya. Karena itu, sebaiknya tidak meremehkan dan menunda pemeriksaan gigi
apabila menjumpai gangguan pada gigi.
Kebanyakan mereka yang menderita sakit gigi biasanya
mengalami gejala, seperti nyeri di sekitar gigi dan rahang, pembengkakan, sakit
kepala, bahkan demam. Tingkat keparahan nyeri bisa bervariasi, mulai dari
ringan hingga hebat.
Menurut pola kemunculannya, nyeri bisa timbul dan hilang
secara berulang-ulang atau terasa terus-menerus (konstan). Seringkali penderita
sakit gigi merasakan nyeri atau ngilu yang memburuk pada malam hari atau ketika
mereka makan dan minum, terutama yang terlalu dingin atau panas.
Infeksi di akar gigi maupun di jaringan penyangga gigi
melibatkan lebih dari 350 bakteri dan mikroorganisme.
Karena letak infeksinya sangat dekat dengan pembuluh darah,
produk bakteri berupa toksin dapat dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh dan
menyebabkan penyakit-penyakit lainnya, bahkan bisa mengakibatkan kematian si
penderita. Gigi dan mulut merupakan gerbang utama masuknya bermacam bakteri.
Jadi, jika sakit gigi dan bakteri akibat sakit gigi tersebut masuk ke dalam
tubuh, tentu bisa menimbulkan penyakit lain.
Bakteri ini sebetulnya tak akan bermasalah jika jumlahnya
seimbang dan hidup harmonis. Tetapi, bakteri bisa menjadi tidak harmonis jika
muncul gangguan, seperti gigi berlubang, penyakit penyangga gigi, atau ada
infeksi. Menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh cukup berpengaruh
dalam mengurangi risiko sakit gigi.
Usai mengonsumsi makanan manis, baiknya segeralah menyikat
gigi agar bakteri dari sisa makanan manis tersebut tidak tertinggal di dalam
sela-sela gigi. Penggunaan mouthwash dengan kandungan antiseptic dan fluoride
usai menyikat gigi sangat membantu membersihkan gigi dan mulut.
Republika 19 Agustus 2015