Mewaspadai Pembengkakan Jantung

Waspada Pembengkakan Pada Jantung

Olahraga dalam kasus kardiomegali diperlukan dalam ukuran yang tepat.

Jika Anda tergolong pasien hipertensi, merasa kurang berolahraga, dan tiba-tiba merasakan sesak napas, ada sensasi mau jatuh, pusing, serta mengalami pembengkakan di bagian tungkai dan pergelangan kaki, sebaiknya Anda waspada. Boleh jadi, gejala-gejala itu adalah awal dari penyakit kardiomegali atau pembengkakan jantung.

Gejala penyakit jantung yang satu ini sering tidak dipahami masyarakat jika dibandingkan penyakit jantung koroner. Namun, biasanya risiko pembengkakan jantung bisa terjadi pada pasien hipertensi dan kurang berolahraga.

Orang dengan hipertensi akan mengalami pembengkakan jantung pada bagian kiri.

Kasus kardiomegali yang disebabkan hipertensi terjadi akibat tekanan darah yang tidak stabil. Tensi atau tekanan darah merupakan aktivitas jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Tujuan jantung memompa untuk mengalirkan darah ke seluruh jaringan pembuluh darah. Di dalam tubuh manusia, terdapat pembuluh darah besar, kecil, bahkan sangat kecil, sehingga harus menggunakan mikroskop untuk melihatnya.

Tekanan darah menjadi tinggi disebabkan darah yang mengental. Bayangkan saja apabila darah kental tersebut harus dialirkan pada pembuluh darah yang sangat kecil dan tipis. Itu sebabnya, kerja jantung menjadi lebih berat, sehingga terjadilah hipertensi.

Ketika melanjutkan kerja berlebih tersebut, jantung akan membesar dan mengecil. Seperti balon yang ditiup kemudian dikempiskan secara berulang. Begitulah gambaran jantung seorang kardiomegali.
Darah kental bisa terjadi apabila kadar kolesterol dan asam urat tinggi. Itu sebabnya, setiap orang sangat disarankan mengonsumsi makanan dengan gizi dan nutrisi tepat. Hipertensi akan terus ada apabila seseorang tidak menyeimbangkan gaya hidup sehatnya.

Jangan sekedar berpikir untuk menurunkan tensi dengan menggunakan obat. Jika hanya fokur menurunkan tekanan darah tanpa mengubah pola hidup, tentu tidak akan berdampak maksimal.

Bagi penderita kardiomegali memang rentan terhadap kegiatan fisik atau olahraga. Namun, bukan berarti olahraga tidak diperlukan. Ada baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menerapkan olahraga rutin. Sebab, pelebaran otot akibat olahraga karena masa tubuh yang berubah juga dapat memicu pembengkakan jantung. Itu sebabnya, olahraga tetap diperlukan, namun dalam ukuran tepat.

Saat ini, penyembuhan kardiomegali memang masih menggunakan obat. Penderitanya akan mengalami sesak napas saat terjadi pembengkakan. Saat kambuh, penderita tidak bisa dibaringkan di atas tempat tidur karena akan menambah sesak.

Sebaiknya, segera pasien melakukan konsultasi dengan dokter dan mengubah pola hidup untuk menghindari hal tersebut. Apakah kardiomegali bisa disembuhkan? Tergantung pada kedisiplinan penderitanya. Bila disiplin dalam makan dan olahraga, kemungkinan kerdiomegali tidak datang lagi.

Pembesaran otot rongga jantung

Kardiomegali atau membesarnya rongga jantung biasanya berukuran lebih besar dari 55 persen rongga dada. Umumnya, terjadi pada jantung bagian kiri.

Pada penyakit kardiomegali, umumnya diakibatkan oleh pembesaran bilik jantung bagian kiri.
Selain dipicu hipertensi, kardiomegali juga umum terjadi pada penyakit jantung koroner, gangguan kerusakan otot jantung yang disebabkan diabetes, dan penyakit pada katup jantung.

Jantung juga memiliki empat katup yang mengatur keluar masuknya darah. Apabila salah satu  atau lebih dari katup ini mengalami penyempitan atau bocor akan mengakibatkan kerja jantung menjadi lebih berat untuk menutupi kebocoran. Gejala-gejala seperti ini berpotensi terjadi pada mereka yang jarang berolahraga serta konsumsi makanan yang kurang sehat.

Cara mengenali gejala kardiomegali sangat tergantung dari seberapa parah gangguan kesehatan jantung ini terjadi.

Tapi, yang cukup umum dialami adalah pusing dan merasakan sensasi mau jatuh dan sesak napas. Gejala kardiomegali umumnya sering diikuti dengan beberapa pembengkakan, khususnya pada bagian tungkai atau pergelangan kaki.

Bila sudah terjadi kardiomegali, disarankan penderita untuk membatasi aktivitas yang bisa melelahkan jantung. Jangan bekerja atau berolahraga terlalu lelah dan batasi makanan dengan karbohidrat.

Kiat lain yang perlu diupayakan adalah segera berkonsultasi dengan dokter agar secepatnya diberikan obat untuk menguatkan jantung dan mengurangi jumlah cairan di dalam tubuh.

Meski terlihat menyeramkan, kardiomegali sebenarnya bisa dihindari, yakni dengan membiasakan diri untuk hidup sehat. Seperti berhenti merokok, menurunkan berat badan berlebih, membatasi jumlah garam, dan menghindari minuman yang mengandung alkohol maupun kafein.


Republika 12 Januari 2016

Related Posts
Previous
« Prev Post