Para ibu dengan anak yang mengalami alergi tentu merasa
khawatir akan keadaan kesehatan anaknya. Apalagi, pada anak yang alergi
terhadap protein susu sapi. Padahal, susu merupakan salah satu sumber gizi yang
dibutuhkan setiap anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Susu sapi tidak dapat ditoleransi oleh anak-anak dengan
risiko alergi tersebut. Anak yang alergi protein susu sapi akan memberikan
reaksi abnormal terhadap asupan nutrisi yang di kandung susu sapi. Pada awal
kehidupan, asupan nutrisi terbaik bagi anak-anak adalah ASI dari ibu yang
mungkin mengonsumsi protein susu sapi guna mencukupi kebutuhan ASI-nya.
Dihimbau agar dilakukan intervensi yang tepat bagi anak-anak
dengan kondisi alergi tersebut. Tujuannya, agar anak terhindar dari allergen
pemicu, namun tetap memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh
kembang yang optimal.
Pemberian nutrisi terhadap anak penderita alergi protein
susu sapi, di antaranya dengan memberikan protein terhidrolisis parsial.
Meskipun cukup asing bagi masyarakat, hal ini sedikit banyak dapat membantu
anak yang alergi agar tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Protein terhidrolisis parsial adalah sebuah hasil dari
teknologi yang memotong panjang rantai protein menjadi lebih pendek. Selain
itu, teknologi ini juga akan memperkecil ukuran massa molekul protein sehingga
nantinya protein akan lebih mudah dicerna dan diterima oleh anak.
Soalnya, berdasar
beberapa penelitian, protein susu kedelai terbukti dapat memenuhi kebutuhan
gizi harian anak. Secara keseluruhan, anak yang mengonsumsi susu kedelai tidak
berbeda secara signifikan dengan anak-anak yang mengonsumsi protein susu sapi.
Republika 6 April 2016