Mencegah Obesitas Anak

Asupan Air Seimbang Cegah Obesitas Anak

Ada berbagai macam obesitas dan dampaknya. Dalam jangka pendek, obesitas pada anak dapat membuat tubuh anak menjadi bau karena kulit yang gemuk mudah bergesekan dan menimbulkan bau. Sementara, dalam jangka panjang, obesitas dapat menimbulkan penyakit degenerative seperti jantung.

Pemicu

Obesitas sejak dini sudah bisa dideteksi. Akan tetapi, pada usia 0-2 tahu, upaya intervensi terhadap obesitas anak tidak dapat dilakukan. Upaya intervensi termasuk mengurangi asupan makanan pada anak tidak diperkenankan. Hal itu karena pada usia tersebut merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

Meskipun kegemukan merupakan faktor genetic, obesitas bisa diperbaiki. Tentunya harus ada langkah yang konsisten dalam mengatur pola asupan makanan, gaya hidup, dan perilaku sehat sang anak. Disarankan agar anak diukur berat badan setiap bulannya dan tinggi badan setiap 3-4 bulan sekali.

Obesitas pada anak salah satunya dipicu oleh kurangnya aktivitas fisik. Anak yang sudah terkena obesitas cenderung malas bergerak disebabkan berat tubuhnya. Karena itu, orangtua sebaiknya memotivasi anak untuk menerapkan gaya hidup sehat. Agar cairan berupa keringat yang keluar saat beraktivitas seimbang, anak-anak sebaiknya dipastikan terhidrasi dengan baik saat melakukan aktivitas.

Cairan merupakan elemen substansial dalam komponen gizi seimbang. Volume air yang dibutuhkan anak kecil lebih besar daripada orang dewasa. Hal itu disebabkan luas permukaan tubuh anak yang relative lebih besar sehingga kehilangan air (keringat dan penguapan) melalui kulit lebih banyak.
Orangtua perlu menanamkan pada anak untuk tidak mengabaikan rasa haus. Sebab, hal itu adalah bentuk sinyal bahwa tubuh membutuhkan cairan. 60 persen tubuh manusia dewasa terdiri atas air, namun pada anak-anak persentase air lebih besar lagi.

Perbanyak Minum

Seorang anak membutuhkan asupan gizi seimbang selama masa pertumbuhannya. Namun tidak sedikit kasus obesitas pada anak berlanjut hingga sang anak dewasa. Oleh karena itu, kondisi obesitas pada anak sebaiknya dihindari dengan membiasakan menjalankan gaya hidup sehat dengan gizi seimbang. Gizi disini, termasuk meminum air putih sebelum makan utama. Karena faktanya, banyak minum air putih bisa turut mencegah obesitas. Sebaiknya minum air sebelum makan dan bukan hanya ketika makan atau setelah makan.

Penelitian klinis pada orang-orang yang mengalami kegemukan yang dilakukan di Eropa menyebutkan bahwa minum dua gelas air putih sebelum makan mampu menurunkan berat badan. Cairan yang cukup dapat menurunkan berat badan sekitar 5-8 persen selama 12 minggu. Sementara pada anak-anak, minum air putih yang cukup bisa menekan sepertiga dari jumlah obesitas.

Meminum air yang cukup dapat meningkatkan metabolisme atau pembakaran lemak. Dalam hal ini, lemak dapat lebih optimum terbakar jika tubuh terhidrasi dengan baik. Di samping itu, minum air dapat menyebabkan rasa kenyang. Sehingga, terhindar untuk menambah porsi makanan lebih banyak.

Akan tetapi, minum air terlalu banyak pun juga berbahaya. Mengonsumsi air lebih dari tiga liter bahkan lima liter per hari dapat mengakibatkan kandungan garam dalam darah menjadi turun, sehingga berpotensi menyebabkan gejala seperti kejang-kejang.

Republika 2 Februari 2015



Related Posts
Previous
« Prev Post