Air yang layak dikonsumsi hanya ada tiga persen dari
volumenya di atas bumi.
Kehidupan mana yang bisa lepas dari ketergantungan terhadap
air? Sampai saat ini, air merupakan sumber kehidupan di atas bumi, khususnya
bagi kesehatan manusia. Karena itu, air yang bersih sangat menentukan kualitas
kehidupan manusia.
Sebagian besar komponen tubuh manusia terdiri dari air.
Dengan air, kita bisa melarutkan zat makanan. Air juga berperan sebagai pelumas
saat proses pencernaan makanan. Air juga dapat melarutkan zat-zakt racun untuk
dibawa keluar tubuh melalui urine atau keringat.
Banyak sekali manfaat air. Meski begitu, jumlah air yang
layak dikonsumsi di Indonesia sedikit, yaitu tiga persen dari total volume air
di atas bumi.
Keberadaan air di bumi, sebanyak 97,2 persen adalah lautan,
es di kutub 2,1 persen, air tanah 0,61 persen, air permukaan, 0,009 persen,
pelembab tanah 0,005 persen, dan air di atmosfer 0,0001 persen. Dari tiga
persen yang bisa dikonsumsi, hanya 0,7 persen air tanah yang mudah diambil dan
digunakan.
Sebagaian besar air yang digunakan manusia umumnya untuk
diminum.
Secara kualitas, sumber air yang baik adalah berdasarkan
warna, rasa, dan baunya. Tidak boleh berwarna, tidak boleh berbau, tidak boleh
berasa, meskipun manis tidak boleh. Air tidak boleh keruh dan mengandung zat
kimia berbahaya dan jasa renik.
Kalaupun air keruh ingin digunakan, maka perlu didiamkan
dulu selama 24 jam untuk mengendapkan partikelnya. Namun, jika keruhnya karena
zat terlarut, perlu proses lebih lanjut secara kimiawi.
Dalam air, ada unsur-unsur kimia yang dibutuhkan tubuh
manusia dalam jumlah tertentu, seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, zat
besi, klorida, silica, dan iodium. Biasanya, air dalam kemasan tetap mengandung
zat-zat tersebut.
Beda dengan air yang disaring dengan filter khusus tanpa
dimasak, biasanya air yang dihasilkan murni dan bersih dari kandungan zat
mineral. Air seperti ini bisa dikonsumsi oleh pasien sakit ginjal. Sementara
orang sehat, tetap membutuhkan mineral alami air untuk kebutuhan tubuhnya.
Penyakit akibat air
Penyakit yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi secara
umum adalah infeksi usus (diare), tifus, disentri amuba. Diare disebabkan kuman
E. coli.
Efek orang terkena diare bervariasi, tergantung berapa lama
mulai serangannya.
Sementara kalau disentri akibat amuba dalam air biasanya
masa inkubasinya kurang dari 12 jam. Kalau kualitas airnya tidak baik dan
dimasaknya tidak baik, bisa menyebabkan infeksi usus, disentri, dan tifus.
Karena itu, cara mencegah penyakit tersebut adalah dengan
memilih sumber air minum yang baik. Kualitas air yang diminum harus baik, tidak
beracun atau mengandung toksin. Selain itu, cara memasaknya harus baik,
memanaskan air dengan suhu di atas 100 derajat celcius, sampai mendidih.
Sumber air yang biasa digunakan adalah air sungai, air
sumur, dan air ledeng. Untuk air sungai biasanya keruh, dan sudah pasti
terkontaminasi.
Untuk mengatasi ketiga penyakit ini, prinsipnya memilih air
yang baik, kalau infeksi harus banyak minum. Dan kalau infeksi bakteri, kita
harus ke dokter agar diberikan antibiotic.
Republika, 17 Februari 2016