Secara prinsip, proses persepsi sosial dan persepsi diri
tidak ada perbedaan. Terutama dalam hubungannya dengan proses fisiologis dalam
otak. Perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah karena pada persepsi diri
subjek dan objeknya sama. Perbedaan mendasar antara persepsi diri dengan
persepsi sosial disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya:
Perbedaan dalam diri dengan luar diri seseorang.
Ada kecenderungan bahwa suatu kesalahan bagi pelaku
disebabkan karena faktor di luar dirinya, sedangkan bagi orang lain suatu
kesalahan disebabkan oleh faktor pelaku itu sendiri.
Perbedaan karena kenal dengan tidak kenal.
Di dalam persepsi diri, orang yang bersangkutan lebih tahu
banyak tentang dirinya dibandingkan orang lain, terutama berkaitan dengan
masalah waktu. Orang lain pada umumnya mengetahui seseorang dalam jangka waktu
tertentu. Sebaliknya, bagi yang bersangkutan segala sesuatu yang terjadi pada
orang lain diketahui sebatas waktu kejadian, atau sepenggal-sepenggal.
Perbedaan antara diri dengan orang lain.
Bagi pelaku, suatu keberhasilan dianggapnya sebagai cerminan
dari self-esteemnya, sedangkan bagi orang lain hal itu sering dianggap sebagai
usaha untuk menutupi kelemahannya.
Perbedaan sebagai pelaku dan pengamat.
Dalam kehidupan sehari-hari pasti ada perbedaan pandangan
antara orang yang mengalami dengan orang lain yang mengamatinya. Subjektivitas
pada pelaku maupun pengamat sama-sama berperan dalam melakukan penilaian.
Ketika melakukan proses persepsi diri, maka seseorang
bertindak sebagai actor sekaligus pelaku. Ini berbeda dengan persepsi sosial
yang membedakan actor dan pelaku. Dengan demikian semakin kelihatan bahwa
ditinjau dari proses fisiologis persepsi, keduanya tidak berbeda, tetapi sampai
pada impresi dan atribusi akan kelihatan perbedaan pada keduanya cukup
menonjol.
Persepsi diri bermanfaat bagi seseorang dalam usaha untuk
menempatkan diri dalam berhubungan dengan orang lain. Secara garis besar untuk
mendapatkan gambaran tentang diri sendiri ditempuh dengan dua cara. Pertama,
dengan jalan mengamati langsung perilaku dirinya, dan kedua, dengan cara
mempersepsi bagaimana persepsi orang lain tentang dirinya.
Pengantar Psikologi Sosial, Faturochman, Penerbit Pustaka:
Yogyakarta