Aktivitas naik turun tangga dapat merusak tulang rawan.
Belakangan, orang yang mengalami cedera lutut semakin
banyak. Aktivitas sehari-hari menyumbang angka yang cukup besar pada kasus
cedera pada sendi penopang berat badan tersebut.
Di kelompok masyarakat usia produktif, cedera lutut dimulai
dari hal-hal kecil, seperti rutinitas naik turun tangga dan pemakaian sepatu
berhak tinggi.
Selama ini orang mengira naik turun tangga baik karena
memperlancar aliran darah. Namun, risiko paling besarnya adalah jatuh dan
bantalan lutut bekerja keras meredam hentakan kaki.
Saat naik tangga, beban tubuh pada lutut menjadi 2,5 kali
berat badan. Ketika turun, beban pada lutut menjadi 3,5 kali berat badan.
Aktivitas tersebut dapat merusak tulang rawan. Kondisi itu
membuat bantalan lutut tak berfungsi dengan baik dan meradang. Jangka
panjangnya adalah pengapuran dini, padahal umumnya osteoarthritis timbul alami
saat usia di atas 50 tahun. Gejalanya lutut nyeri, bengkak, dan kaku. Saat
lutut menekuk, akan terdengar bunyi.
Kondisi ini tidak bisa dipulihkan, tidak juga dengan
glukosamin yang disebut mampu memperbaiki kerusakan pada tulang rawan. Namun
osteoarthritis dapat dicegah agar tidak cepat memburuk, seperti tidak
menggunakan tangga, mengenakan sepatu datar, dan menggunakan lift atau ramp.
Kalau terpaksa memakai tangga, berpeganglah agar berat tubuh terdistribusikan
sebagian ke tangga.
Sepatu dengan hak
tinggi lebih dari empat centimeter meningkatkan tekanan ke sendi lutut.
Semakin sering menggunakannya, risiko radang sendi lutut pun semakin meningkat.
Jika lutut terasa nyeri saat naik turun tangga, segeralah
beristirahat, lalu kompres es pada lutut atau menggunakan bebat. Tinggikan
posisi kaki dari badan. Setelah itu, periksakan ke dokter ortopedi.
Nyeri lutut para karena arthritis yang bisa menyebabkan
kecacatan. Penyakit ini sering terjadi seiring penuaan seseorang.
Arthritis merupakan penyakit kronik yang disebabkan
peradangan pada satu atau lebih persendian disertai rasa sakit dan keterbatasan
bergerak. Penyakit ini juga menyebabkan rasa nyeri pada sendi akibat rusaknya
tulang rawan.
Faktor yang menentukan risiko arthritis adalah usia, berat
badan, genetic, riwayat cedera, infeksi dan penyakit, seperti tumor atau radang
akibat asam urat. Untuk mendiagnosis penyakit ini biasanya dibutuhkan
pemeriksaan X-ray dan pemeriksaan fisik.
Kebanyakan kasus dapat diobati secara tradisional dengan
obat-obatan, fisioterapi dan suntikan asam hyaluronic ke lutut. Namun, jalan
operasi mungkin diperlukan dalam kasus-kasu yang cukup parah.
Pasien arthritis dianjurkan menjaga bobot ideal, memperkuat
otot paha, atau juga bisa menggunakan alat bantu berjalan. Untuk kasus parah,
obat-obatan dapat meredakan keluhan. Namun jika tidak memperoleh hasil, operasi
pembersihan kotoran pengapuran bisa ditempuh lewat arthroscopy dan penggantian
sendi lutut.
Republika 8 Maret 2016