Untuk mengatasi penyebab nyeri sendi, pasien osteoarthritis
(OA) harus mengerti dulu apa yang kerap terjadi pada sendinya. Dia juga harus
memahami mengapa timbul rasa sakit dan apa yang perlu dilakukan sehingga
pengobatan OA dapat berhasil.
Kebanyakan pasien mengeluhkan ketika mereka beraktivitas
kerap merasakan nyeri, namun apabila istirahat, nyeri tersebut hilang. Itulah
sebabnya banyak pasien memilih diam dan seminimal mungkin melakukan aktivitas
agar tidak nyeri.
Itu kurang tepat karena otot-otot sendi melemah jika jarang
digunakan. Beban ke sendi lebih berat dan nyerinya makin meningkat.
Pasien OA harus berusaha agar tetap dapat melakukan
aktivitas sehari-hari, latihan, dan tidak menjadi beban bagi orang sekitarnya.
Selain itu, pasien perlu berhati-hati ketika mengonsumsi
obat-obatan atau jamu tradisional yang dijual bebas di pasaran guna mengatasi
masalah nyeri sendi. Campuran yang berbahaya bagi pasien yang mengonsumsinya.
Efek samping yang terjadi, adalah mata rabun, tulang keropos,
tensi darah meningkat, lambung luka, muntah darah, dan ginjal terganggu.
Bahkan, pada efek yang fatal, obat-obatan dan jamu yang dijual bebas itu dapat
menyebabkan kematian.
Selain itu, menjaga berat badan ideal dinilai penting huna
menghindari penyakit ini. Berat badan berlebih menjadi beban bagi sendi
penopang tubuh.
Selama ini, banyak mitos yang beredar di masyarakat
mengatakan bahwa makan sayur-sayuran hijau atau kacang-kacangan dapat
menyebabkan nyeri sendi. Hal ini tidaklah benar. Tidak ada makanan tertentu
yang menyebabkan nyeri sendi, termasuk sayur-sayuran dan kacang-kacangan.
Yang paling penting, guna menghindari penyakit ini adalah
melakukan perubahan pada gaya hidup. Mulai mengonsumsi makanan yang sehat dan
seimbang, hindari makanan berpengawet, dan tetap melakukan aktivitas
sehari-hari tanpa perlu membatasi gerak karena tubuh kita tetap perlu bergerak
guna melatih otot-otot sendi agar tidak kaku.
Republika 14 Agustus 2015