Bahaya Polip Hidung

Infeksi Virus Tingkatkan Risiko Polip Hidung

Virus Epstein-Barr (EBV) merupakan salah satu mikroorganisme yang kerap menginfeksi mukosa hidung dan sinus paranasal yang bersifat menetap. Karena itu, besar kemungkinan virus itu sebagai salah satu penyebab timbul dan kambuhnya polip hidung pada penderita rinosinusitis kronis.

Rinosinusitis yang disertai polip hidung merupakan salah satu masalah kesehatan telinga, hidung, tenggorokan (THT) yang prevalensinya terus meningkat.

Secara garis besar ada tiga faktor penting dalam terjadinya polip, yaitu peradangan kronis berulang pada mukosa hidung dan sinus, gangguan keseimbangan vasomotor, serta peningkatan tekanan cairan interstisial dan edema mukosa hidung.

Epstein Barr adalah bagian dari virus herpes yang menyebar lewat saliva (liur). Diperkirakan, sekitar 90 persen populasi manusia terinfeksi virus tersebut dari orofaring dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Salah satu produk EBV adalah Epstein Barr Nuclear Antigen-1 (EBNA-1).

Ekspresi EBNA-1 dapat dikatakan sebagai penanda infeksi EBV pada mukosa hidung, khususnya pada penderita rinosinusitis kronis. Jadi, dapat dikatakan, itu sebagai faktor risiko terjadinya polip hidung.

Riwayat infeksi EBV dapat meningkatkan risiko timbulnya polip hidung pada penderita rinosinusitis kronis sebesar enam kali lebih kuat daripada yang tidak terinfeksi.

Deteksi dini EBV pada rinosinusitis kronis diharapkan dapat digunakan sebagai proses screening rutin pada semua penderita rinosinusitis untuk memprediksi timbulnya polip hidung. Hal ini sebagai salah satu kemajuan terapi dan menentukan prognosis kesembuhan pasien.

Republika  26 Februari 2016



Related Posts
Previous
« Prev Post