Diare mengakibatkan gangguan pertumbuhan anak dan berdampak
pada perilakunya.
Sering kali orang menganggap bahwa diare yang terjadi pada
anak balita merupakan hal yang wajar terjadi. Namun, siapa sangka ternyata
tidak segera ditangani, hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan sang anak
terganggu dan terlambat dibanding anak seusianya.
Satu tahun pertama kehidupan merupakan awal anak untuk
mencapai penyempurnaan bentuk tubuh dan perilaku. Satu penelitian pada 2005
mengungkap sebanyak 33,3 persen anak yang sering diare kolik di tahun pertama
tumbuh kembangnya lebih sering merasa nyeri perut berulang saat usianya
menginjak 10 tahun. Tidah hanya itu, 55 persen anak yang menderita kolik juga
lebih sering mengalami gangguan tidur.
Kondisi ini tentu membuat para orang tua menjadi khawatir.
Laporan dari UNICEF dan WHO menyebutkan bahwa pada 2013 saja sudah terdapat 340
ribu balita di seluruh dunia yang meninggal akibat diare.
Bukan hanya berpengaruh pada tumbuh kembang si kecil, namun
diare juga dapat mempengaruhi perilaku, kebahagiaan, dan interaksi keluarga
yang dapat mengakibatkan kualitas hidup menurun.
Untuk menanggulangi hal tersebut, dihimbau agar para ibu
wajib memberikan ASI eksklusif bagi anaknya, karena ASI dipercaya memiliki
nutrisi yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak dibandingkan makanan lainnya.
ASI banyak mengandung probiotik dan laktosa alami untuk
menjaga kesehatan saluran cerna pada bayi. Namun, apabila terasa kurang,
probiotik dan laktosa tambahan dari susu formula maupun makanan pendamping ASI
dapat diberikan pada anak usia tujuh bulan ke atas.
Laktosa yang terkandung di dalam ASI mampu meningkatkan
penyerapan nutrisi dengan menstimulasi pertumbuhan mikrobiota baik dalam usus,
meningkatkan penyerapan kalsium, serta mineral lainnya.
Salah satu jenis probiotik atau bakteri baik, yakni
Lactobacillus Reuteri, yang berpotensi untuk memberikan kenyamanan pada saluran
cerna si kecil. Bakteri itu dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dengan
menstimulasi mikrobiota usus sehingga dapat mengurangi gangguan pencernaan.
Dalam menanggulangi diare kolik pada anak, orang tua wajib
mengontrol dan mengamati tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Hal itu
menambah pengetahuan orang tua saat berkonsultasi ke dokter. Dengan begitu,
dokter dapat lebih mudah memantau tumbuh kembang anak sehingga jika terjadi
diare kolik pada anak dapat segera diatasi.
Kontrol orang tua ini merupakan salah satu kunci utama agar
anak segera ditangani jika mengalami diare. Ini juga memudahkan para dokter
untuk memeriksakan kondisi anaknya dan penanganan apa yang tepat untuk anak
tersebut. Jika gangguan pencernaan semakin dini diketahui maka semakin mudah
pula untuk diatasi.