Mengenal Bayi Tabung

Teknologi Terkini Bayi Tabung

Pasangan yang sulit memiliki keturunan, saat ini sudah tidak perlu merasa khawatir lagi. Alasannya, berbagai program untuk memiliki keturunan sudah banyak ditawarkan oleh berbagai rumah sakit di seluruh dunia dengan menggunakan teknologi terkini.

In Vitro Fertilization atau biasa disingkat IVF merupakan sebuah teknologi pemakaian laboratorium untuk menyatukan sperma dan sel telur dalam tabung, yang kemudian diletakkan kembali ke dalam rahim untuk berkembang. Pembuahan yang terjadi di luar rahim ini sudah menjadi praktik yang sangat populer di Amerika Serikat dan Inggris.

Metode ini menjadi jalan yang dipilih pasangan yang tidak kunjung memiliki anak akibat adanya gangguan pada kesuburan. Proses IVF biasanya dilakukan di dalam tabung laboratorium, namun kini para dokter ahli kandungan di dunia menyarankan, proses fertilisasi ini seharusnya lebih banyak dilakukan di dalam rahim ketimbang dibantu dengan alat laboratorium.

Sebaiknya proses fertilisasi bayi tabung dengan metode IVF harus lebih banyak dilakukan di dalam rahim ibu.

Perubahan ini, berguna untuk tetap menghasilkan fertilisasi alami agar selama proses kehamilan, baik ibu dan calon bayi senantiasa selalu sehat dan bebas dari paparan virus berbahaya.

Metode Anevivo ini sudah diuji pada sekitar 250 wanita di Inggris. Hasilnya pun, hampir mirip dengan pembuahan dengan menggunakan IVF konvensional melalui laboratorium.

Metode ini untuk memaksimalkan waktu antara sel telur dan sperma agar lebih banyak terjadi pembuahan di dalam rahim, dan bukan di luar rahim. Tujuannya, menekan risiko gagalnya proses fertilisasi akibat bakal embrio yang rusak karena paparan virus di luar rahim.

Kekhawatiran para dokter ini sangat beralasan karena beberapa studi menujukkan, pembuahan embrio di luar rahim akan meningkatkan risiko cacat genetic dan gangguan kesehatan lainnya pada calon bayi.

Walaupun begitu, metode Anevivo ini juga tidak boleh sembarangan dilakukan. Sebelum melakukan metode ini, kedua pasien harus memeriksakan kesehatannya secara keseluruhan melalui medical check up. Pengecekan itu ditujukan untuk mengetahui riwayat penyakit bawaan yang kiranya akan diturunkan oleh jabang bayi.

Memang cara tersebut menjanjikan, namun belum diketahui secara pasti metode ini dapat meningkatkan peluang kehamilan atau kualitas embrio yang dihasilkan. Karena, meskipun metode fertilisasi dilakukan di dalam tubuh, embrio yang dihasilkan tetap harus diangkat terlebih dahulu untuk dicek kesehatannya di laboratorium sebelum akhirnya ditanam kembali di dalam rahim calon ibu.


Republika 27 Januari 2016

Related Posts
Previous
« Prev Post