Efek Gula Berlebih

Tidur Tidak Nyenyak Akibat Gula Berlebihan

Belakangan ini para dokter di Amerika Serikat (AS) gencar melakukan beberapa penelitian terkait kualitas tidur seseorang, terutama saat mereka mengonsumsi zat gula berlebih. Hasilnya cukup mengagetkan karena orang yang mengonsumsi gula berlebih ternyata terbukti sulit tidur dengan lelap setiap malamnya.

Zat gula yang kita konsumsi dapat memengaruhi cara kerja otak pada malam hari. Sehingga, hal tersebut membuat seseorang kerap sulit tidur dengan nyenyak.

Orang yang melakukan diet gula cenderung lebih cepat tertidur pulas dibandingkan mereka yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa gaya hidup yang sehat sangat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.

Bagi orang yang mengonsumsi gula berlebih, otak mereka terus bekerja hingga malam hari dan terus mestimulasi tubuh untuk terus melakukan pembakaran tubuh. Dalam hal ini, otak terus menstimulus tubuh untuk terus makan sehingga membuat tubuh sulit tidur dengan nyenyak.

Kurang tidur membuat tubuh terus memproduksi hormone yang menstimulasi otak untuk makan. Sehingga, melakukan diet sehat sangat penting dilakukan karena erat kaitannya dengan kualitas tidur seseorang.

Dengan penelitian tersebut, diharapkan kita semua semakin sadar akan dampak negative dari gula. Terutama dalam kaitannya dengan berat badan seseorang dan dekat dengan penyakit obesitas.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan hasil yang sama, baik orang dewasa maupun anak-anak yang mengonsumsi zat gula berlebihan setiap harinya menunjukkan mereka sulit tidur dengan nyenyak. Bahkan, penelitian di AS banyak menemukan orang yang sulit tidur setelah makan makanan yang mengandung lemak dan gula berlebih.

Orang yang banyak mengonsumsi makanan kaya akan gula cenderung sulit tidur. Namun, orang yang banyak makan makanan berserat tinggi cenderung memiliki gelombang restorative yang melambat. Hal inji dapat membantu mereka tertidur lebih cepat.

Untuk itu, dihimbau agar sebaiknya seseorang memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Agar dapat tidur nyenyak, perlu dikurangi asupan makanan berlemak dan gula yang tinggi, lalu perbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat seperti sayuran dan buah.


Republika 19 Januari 2016

Related Posts
Previous
« Prev Post