Mengobati Batu Ginjal Tanpa Operasi

Atasi Batu Ginjal Tanpa Operasi

Prevalensi batu ginjal mendekati 20 persen dan terjadi pada usia produktif.

Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi menyaring cairan dan membuang zat-zat sisa dalam darah dalam bentuk urine melalui saluran kemih. Namun, ternyata zat sisa berlebih dalam urine dapat menjadi endapan Kristal yang menumpuk dan mengeras, sehingga membantuk batu ginjal. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi tubuh.

Gejala batu ginjal yang biasa ditemui, antara lain, tubuh terasa pegal, nyeri pinggang, hingga gangguan kemih. Sementara itu, faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko batu ginjal adalah kurangnya asupan cairan, tinggal dan bekerja di daerah panas, asupan kalsium atau garam yang berlebihan, kurang gerak, obesitas, dan pernah memiliki riwayat batu ginjal sebelumnya.

Setiap tahunnya ada lebih dari setengah juta orang datang ke rumah sakit dengan keluhan saluran kemih, khususnya batu ginjal. Rentang usia pasien pun beragam.

Salah satu yang menyebabkan penyakit ini, selain faktor keturunan adalah faktor lingkungan dan gaya hidup tidak sehat dari masing-masing individu.

Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20 persen dan terjadi pada usia produktif (20-50 tahun).

Untuk mengatasi hal tersebut, ada cara jitu untuk mengatasi batu ginjal tanpa perlu dilakukan operasi, yaitu lewat terapi Extracorporeal Shock Wave Lithoripsy (ESWL). Metode ESWL dilakukan dengan menggunakan gelombang suarat kejut (bukan laser).

Dengan gelombang suarat kejut itu, batu ginjal dihancurkan menjadi pecahan keci, sehingga dapat keluar secara alami melalui saluran kencing. Prosedur ini dilakukan hanya dalam waktu satu jam dan tidak memerlukan pembiusan umum.

Pasien hanya diminta untuk berbaring dengan posisi tertentu agar batu ginjal dapat ditemukan dengan menggunakan ultrasound (USG) dan sinar X. Saat proses pemecahan batu ginjal, pasien diharapkan tidak menggerakkan tubuhnya supaya fokus kerja gelombang kejut tidak berubah.

Suara kejut iut kemudian difokuskan pada batu ginjal. Setelah itu, pasien diminta meminum banyak cairan guna membilas pecahan-pecahan batu yang tersisa. Perlu diwaspadai, bila batu ginjal dibiarkan membesar akan terjadi penyumbatan pada urine yang akan menyebabkan penurunan fungsi saluran ginjal.

Obat-obatan yang diklaim dapat menghancurkan batu ginjal tidak dapat digunakan apabila ukuran batunya lebih dari lima millimeter. Maka, metode ESWL merupakan solusi efektif guna mengatasi hal tersebut. Usai menjalani terapi ESWL, pasien diperbolehkan pulang dan tidak harus menghabiskan malam di rumah sakit. Setelah ESWL, pecahan batu ginjal biasanya keluar melalui urine selama beberapa hari dan kadang kala menyebabkan sakit ringan. Selama proses pembuangan itu, pasien dianjurkan minum banyak air putih dan banyak bergerak agar proses pengeluaran batu ginjal dapat lebih cepat.

Setiap orang sangat mungkin terkena penyakit ini. Bahkan, di beberapa kasus ditemukan, penyakit batu ginjal juga menyerang anak kecil. Dengan sistem pengobatan ESWL ini, diharapkan akan mengurangi ketakutan pasien terhadap operasi pembedahan. Usai melakukan pengobatan ini pasien dianjurkan untuk tetap menjaga pola makan, menerapkan gaya hidup bersih, dan mengurangi makan makanan berlemak.

Republika 12 Agustus 20015



Related Posts
Previous
« Prev Post