Gigi berlubang jadi masalah utama yang dapat mengganggu
tumbuh kembang anak.
Ada yang menyebutkan, sakit gigi adalah yang paling sakit di
antara banyak penyakit nyeri lainnya. Apalagi, jika sakit gigi itu muncul saat gigi
berlubang. Namun, selain sakit gigi, ada beragam masalah gigi dan mulut lainnya
yang tak kalah nyerinya.
Jika sudah merasakan sakit gigi, penderitanya tentu saja
merasa tidak nyaman untuk beraktivitas, apalagi makan. Untuk itu, sebaiknya
sedini mungkin kita harus merawat dan memerhatikan kesehatan gigi. Umumnya,
dokter gigi menyarankan untuk rutin setiap enam bulan memeriksakan kesehatan
giginya.
Gigi dan rongga mulut ibarat pintu gerbang sebuah rumah.
Segala sesuatu yang kita makan dan minum sudah pasti akan melewati rongga gigi
dan mulut.
Baik makanan maupun minuman, akan selalu dikunyah oleh gigi
sehingga sudah pasti gigi juga rentan mengalami berbagai masalah. Soalnya, pada
saat proses mengunyah makanan, terkandung pula bakteri jahat yang dapat merusak
enzim gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Gigi berlubang merupakan masalah utama pada anak dan dewasa.
Jika sudah mengalami kondisi ini, akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari
akibat rasa sakit yang diderita. Bahkan, pada anak-anak, jika terus didiamkan,
juga bisa mengganggu tumbuh kembang mereka.
Masalah gigi berlubang, akan datang jika bakteri jahat mulai
mendominasi. Bakteri itu datang, terutama ketika kita mengonsumsi makanan yang
manis dan lengket pada gigi. Jika malas menyikat dan membersihkan gigi, bakteri
akan bergerak bebas menggerogoti gigi serta tentunya membuat lubang disana. Sisa makanan manis akan difermentasi
dan melarutkan lapisan email gigi yang disebut proses demineralisasi.
Bakteri itu menyerang gigi dan gusi. Inilah mengapa pada
saat sakit gigi, tak jarang gusi juga menjadi sakit dan membengkak.
Lama-kelamaan gigi pun menjadi lesu hingga kemudian gigi menjadi tanggal.
Ibu hamil pun wajib memerhatikan masalah gigi ini.
Disarankan, jika giginya berlubang dan sakit, ibu hamil harus segera
memeriksakannnya ke dokter gigi. Jika masalah giginya akut, dapat memicu
timbulnya zat oksitosin yang memicu proses persalinan lebih cepat atau
premature.
Sebaiknya sejak kecil, kita harus membiasakan menjaga
kebersihan gigi. Salah satunya adalah rajin menyikat gigi hingga ke sela-sela
gigi serta menghindari makanan yang dapat menyebabkan lubang di gigi.
Sakit gigi membuat sensasi rasa sakit luar biasa. Dalam
pengobatan, biasanya menggunakan anestesi. Dalam kondisi emosi, menahan sakit,
kemudian anestesi dimasukkan, ada yang patut diwaspadai. Cairan anestesi
mengandung vasokonstriktor (penyebab penyempitan pembuluh darah).
Maka, penting untuk menggosok gigi dua kali sehari dan
menghindari makanan manis, kopi, alkohol, dan rokok. Rokok jelas memberi efek
negative pada penyakit gusi hingga kanker rongga mulut. Pada pada rokok dan
minuman beralkohol, selain dapat merusak gigi, juga meningkatkan risiko kanker
hingga tujuh kali lipat.
Republika 3 Maret 2016