Perilaku LGBT merupakan perkara yang dikutuk oleh
agama-agama. Dalam Katolik dijelaskan, semua orang, pria dan wanita, harus
mengakui dan menerima identitas seksualnya. Dijelaskan bahwa homoseksualitas
telah terjadi selama berabad-abad dan dalam budaya yang berbeda. Alkitab
menyebutkan, tindakan homoseksual sebagai tindakan bejat. Homoseksual merupakan
perbuatan yang bertentangan dengan hukum alam. Para pelaku tindakan seksual
menutup diri terhadap karunia hidup.
Sedangkan, dalam Yahudi isu homoseksualitas dan gay sudah
dikenal sejak lama. Dua ayat dalam Imamat (18:23 dan 20:13) mengungkapkan
kecaman tegas terhadap seks homoseksual laki-laki.
Larangan alkitab tidak mencakup tindakan homoseksual
perempuan. Otoritas lainnya menggambarkan lesbianism sebagai cabul.
Dalam agama Budha, perilaku homo seksual juga mendapat
perhatian serius. Budha memiliki tiga cabang utama, yakni Theravada, bentuk
tertua dari Budhisme yang menekankan kehidupan monastic, Budhisme Mahayana,
bentuk yang meliputi Tanah Suci, Zen. Serta Vajrayana, bentuk unik yang muncul
di India dan Tibet dan dipimpin oleh Dalai Lama. Masing-masing paham ini
memiliki pandangan yang agak berbeda tentang cara hidup yang dijalani secara
umum.
Budha Theravada peling sering ditemukan di Asia Tenggara dan
berfokus pada ajaran-ajaran asli dari Budha. Dalam Budhisme Theravada, ada dua
cara utama kehidupan, yakni kehidupan biarawan dan kehidupan orang biasa.
Untuk biarawan dan biksu, tidak ada aturan eksplisit yang melarang
orang dengan orientasi homoseksual dari kehidupan monastic. Teks-teks suci
Budha memang mengandung banyak contoh hubungan cinta kasih antara laki-laki
yang belum menikah. Beberapa orang percaya untuk memiliki nada homoerotic.
Tidak ada kontak seksual disebutkan dalam hal ini.
Sedangkan bagi orang-orang yang tinggal diluar biara
diharapkan mematuhi lima sila. Salah satu isinya, yaitu tidak terlibat dalam
perbuatan asusial. Perbuatan asusila diartikan dengan kesalahan seksual
mencakup tindakan pelecehan seksual, penganiayaan anak, dan perzinaan.
Homoseksualitas tidak secara eksplisit disebutkan dalam
ucapan Budha dan dicatat dalam Pali Canon. Namun, sebagian besar penafsir
menyebutkan homoseksualitas harus diperbaiki menjadi cara yang sama seperti heteroseksual.
Adapun dalam Hindu, isu homoseksual merupakan hal yang
kontroversial. Khususnya di kalangan umat Hindu yang berada di negara-negara
yang telah melegalkan praktik homoseksual. Adanya pandangan yang beragam dari
umat Hindu terkait homoseksualitas disebabkan teks-teks agama Hindu yang
diterima tidak secara eksplisit menyebutkan homoseksualitas.
Homoseksualitas juga merupakan masalah yang komplek dalam
Hindu karena banyaknya jenis kehidupan beragama. Secara umum, Hindu melarang
tindakan homoseksual.
Keinginan Erotis atau Kama dalam agama Hindu dianggap
sebagai salah satu kenikmatan yang paling sah di bumi. Dalam agama Hindu, seks
di luar nikah di larang. Seks dipromosikan dalam konteks pasangan yang penuh
kasih dan biasanya heteroseksual.
Republika 31 Januari 2016