Pengobatan dan Pencegahan Dengue

Lawan Dengue Dengan Tepat

Seseorang bisa terkena virus DBD dengan berlainan tipenya.

Musim hujan menjadi masa subur bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Namun, hanya nyamuk betinalah yang menjadi vector penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan virus zika.

Dalam temuan kasus DBD di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti biasanya membawa jenis virus dengue yang berbeda, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Perbedaan jenis ini memungkinkan pasien yang pernah terinfeksi salah satu jenis virus dengue dapat terinfeksi jenis lainnya.

Misalnya, sempat terinfeksi DEN-1, tubuh membentuk antibodinya. Tapi, tidak kebal untuk infeksi DEN-2, DEN-3, DEN-4. Karena itu, orang bisa mengalami empat kali DBD.

Masing-masing jenis virus ini memiliki keganasan yang berbeda. DEN-2 dan DEN-3 cenderung lebih ganas menginfeksi dibandingkan DEN-1 dan DEN-4. Terlepas dari perbedaan keganasan tersebut, penanganan pasien DBD tetap sama. Karena, bagian tubuh yang diserang ialah susunan sel-sel endotel, lapisan permukaan dalam pembuluh darah.

Sel ini punya celah yang hanya bisa dilewati molekul ukuran dari tiga nanometer. Darah di dalam pembuluh darah yang dilapisi sel endotel terdiri dari dua komponen besar. Komponen sel, seperti sel darah merah, sel darah putih, sebesar 45 persen. Sedangkan 55 persen lainnya merupakan plasma.

Sebanyak 91 persen dari plasma, terdiri dari air yang mengandung protein darah, seperti albumin hingga alektrolit dan gula. Saat terinfeksi virus dengue, celah sel endotel itu melebar sehingga plasma sel bocor. Kebocoran itu diatasi dengan asupan cairan mirip komponen plasma dengan kadar gula dan elektrolit yang cukup ke pasien.

Itulah sebabnya penderita DBD tidak disarankan hanya mengonsumsi air putih. WHO menyarankan banyak minum susu, jus, hingga isotonic elektrolit.

Jika kebocoran plasma ini tidak ditangani dengan baik, pasien DBD bisa kekurangan cairan yang menyebabkan darah di dalam pembuluh darah menjadi pekat dan aliran darah melambat. Asupan oksigen dan makanan pun akan melambat. Ujungnya, terjadi gangguan dan tubuh mengalami syok.

Nyamuk itu mudah panic, tapi juga sangat cerdas. Dalam suatu waktu, mereka bisa menularkan penyakit pada sekitar 5-6 orang setiap harinya.

Ada beragam upaya untuk pencegahan, seperti mengintegrasi vector management, siap siaga menghadapi wabah.

Pencegahan terbaik adalah pemberantasan vector, satu sampai empat bulan sebelum musim penghujan tiba.

Cara lain yang cukup ampuh dalam pencegahan infeksi virus dengue tentu melalui vaksin. Hanya saja, saat ini hasil penelitian vaksin tersebut belum mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).


Republika 24 Februari 2016

Related Posts
Previous
« Prev Post