Penyakit jantung dan stroke menjadi pembunuh paling
mematikan di dunia.
Salah satu penyebab kematian utama, baik di Indonesia maupun
dunia adalah penyakit jantung dan stroke. Penyakit ini cukup ditakuti
masyarakat dunia, karena kemunculannya yang diam-diam dan bisa menjadi silent
killer dengan akibat kematian secara perlahan bahkan mendadak.
Berdasarkan data WHO tahun 2010, setiap tahunnya terdapat 15
juta orang di dunia yang menderita stroke. Sekitar lima juta orang di antaranya
meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Sementara itu, di Indonesia menurut Balitbang Kemenkes tahun
2014 melaporkan, sekitar 41.500 orang meninggal akibat dua penyakit mematikan,
yakni jantung dan stroke. Penyakit stroke
menduduki peringkat pertama dunia,
sebagai penyakit paling mematikan, sementara penyakit jantung menduduki
peringkat kedua.
Stroke merupakan gangguan serangan otak yang timbulnya
mendadak akibat adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah ke otak. Stroke
ini merupakan penyakit pembuluh darah ke otak yang ditandai dengan adanya
kematian jaringan otak.
Kematian jaringan otak tersebut disebabkan adanya
penyumbatan, penyempitan, serta pecahnya pembuluh darah ke otak. Penyebabnya
beragam, termasuk karena pola dan kebiasaan yang tidak sehat.
Untuk penyakit kelainan jantung juga tergolong berbahaya
bagi jiwa penderitanya. Penyebabnya adalah tidak berfungsinya organ jantung
dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Faktor pendorong kelainan jantung adalah
genetic, terdapat infeksi, munculnya gangguan hipertensi, kelainan katup,
adanya sumbatan, serta gangguan koroner.
Penyumbatan pada pembuluh darah jantung umumnya dikenal
dengan penyakit jantung koroner. Penyakit ini akibat plak dari kolesterol dan
lemak dalam darah. Plak itu secara otomatis memancing zat kalsium, sehingga
mengeras pada pembuluh darah.
Kalau terjadi gangguan atau penyumbatan, jelas dapat
mengganggu kerja jantung. Gangguan sistem pembuluh darah koroner ini bukanlah
tanpa sebab, awalnya muncul kolesterol atau plak yang dapat menghambat aliran
darah.
Untuk pemeriksaan penyakit jantung adalah EKG, Treadmill
test, Echocardiography, CT scan, dan kateterisasi. Akan tetapi, semakin lengkap
pemeriksaan yang dilakukan makan akan semakin lengkap pula kesimpulan yang
diperoleh. Ada lagi yang diperlukan untuk pemeriksaan jantung koroner, yaitu CT
scan atau CA score.
CT scan merupakan pemeriksaan komplit, sementara CA score
merupakan pemeriksaan untuk screening. Namun, CA score merupakan bagian dari
pemeriksaan CT scan. Pemeriksaan CA score berguna untuk menilai jumlah angka
dari kalsium yang dibawa dari kolesterol. Semakin tinggi angka kalsium maka
semakin besar sumbatannya.
Selain itu, CA score juga bukan merupakan langkah terbaik
untuk penilaian keseluruhan sumbatan di koroner. Akan tetapi, CA score sangat
dianjurkan untuk mempermudah pendeteksian. Baik pemeriksaan CT scan atau CA
score sama-sama memiliki keunggulan tersendiri.
Penting untuk diingat bahwa penyakit stroke dan jantung
tidak ada gejala spesifiknya. Untuk itu, pemeriksaan rutin sejak dini juga tak
kalah penting dilakukan sebagai langkah pencegahan. Selain itu, perlu diketahui
pula gejala-gejalanya, seperti keringat dingin dan sakit leher.
Hormon esterogen pada wanita dapat mencegah penyakit jantung
dan stroke. Tapi, perlu diwaspadai ketika sudah menopause, risiko terkena
penyakit itu justru lebih tinggi, karena produksi hormone esterogennya
berkurang.
Hal yang paling sederhana yang dapat mencegah penyakit ini
selain pemeriksaan screening, adalah menjaga pola makan, menghindari faktor
risiko, tidak merokok, serta menjaga pola pikir agar tidak mudah stress.
Republika 28 Desember 2015