Serdam, yaitu alat musik sebangsa suling yang terbuat dari
bamboo tipis berlubang empat; tiga di atas dan satu di bawah, dudukan tiup
diujung dengan resonansi persilangan udara pada kulit bambu.
Kerenceng atau terbangan yaitu alat musik yang terbuat dari kayu
(baluh) dan kulit kambing. Untuk menghemat pemakaian dan untuk memperkeras
suara digunakanlah alat peregang kulit yang terbuat dari rotan (sidak). Alat
musik ini digunakan untuk mengiringi vocal, baik dalam acara ngarak (buharak)
dalam bentuk tabuh lama (butabuh) dan mengiringi lagu-lagu dalam tubuh baru
(diperbaru).
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
Sekhdap dan bekhdah yaitu alat music yang hampir sama seperti
terbangan, namun dalam bentuk yang besar (garis tengah berukuran 40 cm s.d. 100
cm).
Gambus lunik atau gambus anak buha yaitu alat musik yang terbuat
dari kayu (baiknya kayu nangka) dan kulit, beradawai, bersenar. Alat musik ini
mengiringi lagu-lagu, baik berfungsi sebagai hiburan atau sebagai musik
pengiring tari. Alat musik gambus lunik ini merupakan bukti langsung pengaruh
kebudayaan Islam yang dibawa pedagang-pedagang Arab ke nusantara.
Cetik atau kulintang pekhing yaitu alat music yang terbuat dari
bamboo besar (betung), lebih baik yang telah berumur enam tahun dan telah mati.
Sumber:
Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai, Firman Sujadi, Cita Insan Madani:
Jakarta