Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya
mereka mengetahui, tidaklah seseorang meninggalkannya karena kebenciannya
kepada Madinah, kecuali Allah akan mengganti penduduknya dengan yang lebih
baik, dan tidaklah seseorang menetap di dalamnya walaupun kehidupan di dalamnya
sangat sulit dan penuh kesusahan melainkan aku akan menjadi pemberi syafaat dan
menjadi saksi baginya diakhirat kelak.” (HR. Muslim)
Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Aku diperintahkan ke sebuah desa yang memakan desa lain, mereka
menyebutnya Kota Yatsrib atau Madinah, dia akan mengusir sebagian orang
sebagaimana pandai besi membersihkan kotoran besi. (Muttafaq ‘alaihi)
Keistimewaan Kota Madinah
Nabawiyah
1. Madinah adalah kota Haram, terutama wilayah antara Gunung
‘Air dan Gunung Tsaur. Pohon-Pohonnya tidak boleh ditebang dan hewan daratnya
tidak boleh diburu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kota Madinah
adalah Tanah Haram, yaitu wilayah antara Gunung ‘Air dan Gunung Tsaur.
Barangsiapa yang melakukan pelanggaran di dalamnya atau melindunginya maka ia
akan dilaknat oleh Allah, para malaikatnya dan manusia seluruhnya.” (Muttafaq
‘alaih)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya
Ibrahim telah mengharamkan Mekah dan mendoakan kesejahteraan baginya dan aku
mengharamkan Kota Madinah sebagaimana Ibrahim mengharamkan Mekah dan aku
mendoakan kesejahteraan bagi penduduknya sebagaimana Ibrahim mendoakan
kesejahteraan penduduk Mekah.” (HR. Bukhari)
2. Shalat yang dikerjakan di Kota Madinah pahalanya berlipat
ganda
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Shalat di
masjidku ini setara dengan 1000 kali shalat di tempat lain kecuali Masjid
Al-Haram.” (HR. Bukhari)
3. Di Kota Madinah terdapat taman surga yang dianjurkan untuk
shalat di dalamnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Antara rumahku dan
letak mimbarku ad ataman surga dan mimbarku ini persis di atas telagaku.”
(Muttafaq ‘alaihi)
4. Kota Madinah tidak akan dimasuki oleh Dajjal di akhir zaman
dan tidak pula diserang penyakit tha’un (kusta)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketika Dajjal
hendak memasuki Kota Madinah, ia mendapatkan para malaikat telah menjaganya,
sehingga ia tidak akan dimasuki oleh penyakit tha’un dan tidak pula oleh Dajjah
dengan izin Allah.” (HR. At-Tirmidzi)
5. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mendoakan
keberkahan bagi Kota Madinah dan penduduknya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ya Allah, limpahkan
keberkahan kepada Kota Madinah dua kali lipat dari keberkahan yang engkau
limpahkan ke Kota makkah.”
6. binatang di Makkah merupakan dosa dan denda, namun di
Madinah hanya berdosa tanpa dikenai denda, adapun dosa memburu binatang di
Makkah lebih besar daripada memburu binatang di Madinah.
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
Sumber:
Fikih Ibadah Bergambar, Dr. Abdullah Bahammam: Mutiara
Publishing