Apa sebab yang mengeluarkan Adam dan Hawa dari surga? Tempat
yang penuh kenikmatan, kesenangan, dan kegembiraan untuk beralih ketempat yang
penuh penderitaan, kesedihan, dan musibah?
Apa yang menenggelamkan semua penduduk bumi hingga air meluap ke
puncak gunung? Apa yang mendatangkan angin terhadap kaum ‘Ad sehingga
mayat-mayat bergelimpangan di muka bumi?
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
Apa yang menyebabkan suara petir dan halilintar menjadikan
jantung-jantung kaum Tsamud putus hingga mereka pun menemui ajalnya?Dosa merupakan sebab
turunya siksa Allah di dunia. Apapun musibah yang menimpa hamba, maka
penyebabnya adalah kejahatan yang telah diperbuatnya. Ini adalah penegasan terhadap
pelaku dosa agar mereka termotivasi untuk meninggalkan dosa. Betapa banya orang
yang meremehkan urusan akhirat, disebabkan kebodohannya, ia pun seenaknya
melakukan perbuatan dosa di dunia.
Dosa menjadi sebab disegerakannya siksa di
dunia, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sesungguhnya hamba
itu benar-benar tidak mendapatkan rezekinya karena dosa yang dilakukannya.”
(HR. Ibnu Majah, Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Baghawy).
Dosa merupakan tabir hitam yang bisa menghalangi seseorang dari
rahmat dan karunia Allah Ta’ala. Oleh karena itu, menjauhkan diri dari dosa
merupakan suatu hal yang wajib. Bagi seseorang yang terlanjur melakukan
perbuatan dosa, maka wajib baginya untuk bertaubat. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman agar
kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
Kewajiban Bertaubat
Taubat wajib dilakukan secara terus-menerus sebab manusia tidak
pernah luput dari dosa dan kedurhakaan. Hampir setiap saat manusia melakukan
perbuatan dosa. Jika dia selamat dari perbuatan dosa berupa fisik, maka belum
tentu dia selamat dari dosa batiniah. Sungguh rahmat Allah Ta’ala begitu luas,
sehingga Allah akan selalu menerima taubat hamba-hamba-Nya yang bertaubat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima
taubat hamba selagi dia belum sekarat.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu
Hibban, dll.)
Syarat-Syarat Taubat
Diantara syarat-syarat taubat yang sebenarnya adalah keteguhan
hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa dimasa yang akan datang. Ia harus
benar-benar menanamkan keteguhan ini di dalam hatinya. Taubat merupakan
ungkapan penyesalan atas segala kedurhakaan yang telah dilakukan manusia.
Penyesalan dapat ditandai dengan kesedihannya yang berlarut-larut dan disertai
tangisan. Setiap dosa yang dilakukan, maka hendaklah diiringi dengan amal
sholeh karena amal sholeh akan menghapus dosa-dosa. Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114).
Obat Ketagihan Terhadap Dosa
Kelalaian dan nafsu merupakan penyebab utama seseorang ketagihan
terhadap dosa. Kelalaian merupakan pangkal kesalahan. Oleh karena itu, obatnya
adalah dengan merasakan manisnya ilmu dan berusaha mencicipi pahitnya
kesabaran. Tanpa ilmu dan sabar, maka seseorang akan sulit untuk mengobati
candu dosa yang ada dalam dirinya.
Perlu diketahui bahwa suatu perbuatan dosa akan mendorong
seseorang untuk melakukan perbuatan dosa lainnya. Perbuatan dosa memang ibarat
candu yang sulit bagi seseorang yang telah terbiasa berbuat dosa untuk lepas
darinya. Seseorang yang terbiasa berzina, maka dia akan sulit untuk lepas dari
berbuat zina. Bila seseorang terbiasa berjudi, maka sulit baginya untuk
menghilangkan kebiasan judi.
Seseorang telah membentuk kebiasaannya, maka kebiasaan itulah
yang kelak akan menjadi kepribadiannya.
Daftar Pustaka
Qudamah, Ibnu. 2006. Minhajul
Qashidin terjemah:
Kathur Suhardi. Pustaka Al-Kautsar: Jakarta Timur
Qayyim Al Jauziyah, Ibnu. 2007. Setiap Penyakit Ada Obatnya terjemah: Kathur Suhardi. Darul Falah:
Jakarta