Neraka adalah tempat penyiksaan di akhirat yang dipersiapkan
oleh Allah Ta’ala untuk orang-orang kafir dan orang-orang yang
berbuat maksiat.
Bahan Bakar Neraka
Bahan bakar neraka terdiri atas batu-batu dan orang-orang yang
durhaka kepada Allah, sebagaimana firman Allah, “Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6).
“Peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia
dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS.
Al-Baqarah: 24).
Yang dimaksud dengan orang sebagai bahan bakar neraka adalah
orang-orang kafir dan orang-orang yang mempersekutukan Allah. Mengenai jenis
batu yang akan digunakan sebagai bahan bakar neraka, hanya Allah Yang
Mahamengetahui.
Bahan bakar lain yang digunakan untuk neraka adalah
sesembahan-sesembahan selain Allah. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya
kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti
masuk kedalamnya. Andaikata berhala-berhala itu tuhan, tentulah mereka tidak
masuk neraka. Dan semuanya akan kekal didalamnya.” (QS. Al Anbiya:
98-99).
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
Nama-Nama Neraka
- An-Naar (QS.
An-Nisa: 14)
- Jahannam (QS.
An-Nisa: 140)
- Al-Jahiim (QS.
Al-Maidah: 10)
- As-Sa’ir (QS.
Al-Ahzab: 64)
- Saqar (QS.
Al-Qamar: 48)
- Al-Huthamah (QS.
Al-Humazah: 4-6)
- Lazha (QS.
Al-Ma’arij: 15-17)
- Darul
Bawar (QS.
Ibrahim: 28-29)
Tingginya Panas Api Neraka dan Jauhnya semburan Asap dan
Percikan Apinya
Allah berfirman, “Dan golongan kiri, siapakah golongan
kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air panas yang mendidih,
dan dalam bayangan (naungan) asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak
menyenangkan.” (QS. Al-Waqi’ah: 41-44).
Kalau ayat diatas memberi tekanan pada keadaan yang amat
mengerikan dari golongan kiri, yaitu para penghuni neraka, maka ayat dibawah
ini memberi tekanan pada betapa mengerikannya neraka itu sendiri, sebagaimana
yang difirmankan Allah, “Dan adapun orang-orang yang ringan
timbangannya (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah. Dan
tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu? (Yaitu) api yang panas.” (QS
Al-Qari’ah: 8-11).
Allah selanjutnya menerangkan betapa kuat dan menyiksanya api
neraka itu, “Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) saqar. Tahukah
kamu apa (neraka) saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.
(Neraka saqar) adalah pembakar kulit manusia.” (QS. Al Muddatsir:
26-29).
Api neraka memakan semuanya dan menghancurkan segala sesuatu
sehingga tidak ada yang tertinggal. Api itu membakar kulit, dan panasnya terasa
sampai ketulang, mengeluarkan dan mencairkan semua isi perut. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Api yang kita kenal didunia ini
adalah sepertujuh puluh bagian dari api neraka.” Seseorang berkata,
“Ya Rasulullah, sudah cukup, sudah cukup!” Rasulullah bersabda, “Api
neraka itu laksana api yang kita kenal ditambah lagi 69 bagian yang setara.” (HR.
Bukhari).
Penghuni Neraka
Penghuni neraka yang akan tinggal kekal di dalamnya, yang tidak
akan pernah keluar dari dalamnya dan tidak akan pernah mati, adalah orang-orang
kafir dan orang-orang musyrik. Allah berfirman, “Dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri, mereka itu penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-A’raf: 36).
“Dan orang-orang kafir, bagi mereka neraka Jahannam, Mereka
tidak dibinasakan, sehingga mereka tidak mati dan tidak (pula) diringankan dari
azabnya.” (QS. Fathir: 36).
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami,
mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS.
Al-Baqarah: 39).
Allah Ta’ala telah menjanjikan neraka untuk orang-orang munafik,
janji yang tak akan diingkari-Nya, “Allah mengancam orang-orang
munafik, laki-laki dan perempuan, dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam.
Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka. Dan Allah melaknati
mereka; dan bagi mereka azab yang kekal.” (QS. At-Taubah: 68).
Orang-orang yang tidak kekal didalam neraka adalah orang-orang
yang dimasukkan ke dalam neraka dan dikeluarkan kembali setelah beberapa lama,
diantaranya adalah orang-orang beriman yang tidak menyekutukan Allah, tetapi
dosa-dosa mereka lebih berat daripada amalan baik mereka. Mereka akan berada di
neraka untuk jangka waktu yang lamanya hanya Allah yang tahu, kemudian mereka
akan dikeluarkan dari neraka berkat syafa’at atau perantara para nabi. Allah
juga akan mengeluarkan dari neraka, dengan kasih sayang-Nya, orang-orang yang
tidak pernah berbuat baik sama sekali.
Diantara dosa-dosa yang telah Allah janjikan akan dibalas dengan
neraka seperti membunuh orang tanpa alasan yang sah, makan riba, membuat gambar
makhluk hidup, wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, orang-orang
yang suka menyiksa makhluk hidup, minum dari wadah yang terbuat dari emas dan
perak, bunuh diri, dan masih banyak lagi.
Banyaknya Penduduk Neraka
Banyak dalil yang menyatakan banyaknya jumlah manusia yang akan
masuk neraka, dan sedikit yang masuk surga. Allah berfirman, “Dan
sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun engkau sangat
menginginkannya.” (QS. Yusuf: 103).
“Sungguh neraka Jahannam akan Kami penuhi dengan jenismu (iblis)
dan semua orang diantara mereka yang mengikutimu.” (QS.
Shad: 85).
Alasan mengapa begitu banyak orang yang masuk neraka bukanlah
karena kebenaran yang tidak sampai kepada mereka. Allah telah mengirimkan
seorang rasul untuk memberikan peringatan kepada setiap umat, “Dan
tidak ada suatu umat pun kecuali telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” (QS.
Fathir: 24). Banyaknya penghuni neraka disebabkan sedikitnya orang yang
menyambut seruan para rasul, sedangkan jumlah orang yang tidak percaya kepada
mereka besar sekali. Lagi pula, banyak orang yang menyambut seruan para rasul
itu tidak sepenuhnya meyakini kebenarannya.
Sebagian besar kaum mukmin yang berdosa dan masuk neraka adalah
wanita. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, “Aku melihat neraka, dan aku melihat sebagian besar
isinya adalah wanita.” (HR. Bukhari-Muslim).
Dalam riwayat yang lain, dari Ibnu Abbas radhiallahu
‘anhu, “Rasulullah bersabda, ‘Aku lihat neraka, dan ternyata
mayoritas penghuninya adalah perempuan yang ingkar.’ Ditanyakan,
‘Apakah ingkar terhadap Allah Ta’ala?’ Beliau bersabda, ‘Mengingkari
suaminya, mengingkari perbuatan baik. Jika kamu selalu berbuat baik kepada
salah seorang diantara mereka, kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak
menyenangkan) pada dirimu, maka ia berkata, ‘Saya tidak melihat kebaikanmu sama
sekali’.” (Muttafaq ‘alaih).
Makanan, Minuman, dan Pakaian Penghuni Neraka
Makanan penduduk neraka adalah dhari’ dan zaqqum,
dan minuman mereka adalah hamim, ghislin, dan ghassaq.
Allah berfirman, “Mereka tidak memperoleh makanan selain dari dhari’
(pohon yang berduri), yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan
lapar.” (QS. Al-Ghassiyah: 6-7).
Dhari’ adalah sejenis pohon berduri. Ibnu Abbas berkata, “Pohon
ini adalah sejenis pohon berduri yang rendah; apabila ia tumbuh tinggi, ia
disebut dhari’.” Qatadah berkata, “Makanan tersebut merupakan salah
satu jenis makanan yang paling buruk.”
Allah berfirman, “Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan
orang yang banyak berdosa, ia seperti kotoran minyak yang mendidih dalam perut,
seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad-Dukhan; 43-46).
Makanan jenis lain yang akan dimakan oleh penduduk neraka
bernama ghislin, sebagaimana firman Allah, “Maka tiada
seorang teman pun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada makanan sedikit pun
baginya kecuali dari darah dan nanah (ghislin). Tidak ada yang memakannya
kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS. Al-Haqqah: 35-37).
“Ini adalah azab neraka, biarkanlah mereka merasakannya. Minuman
mereka air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghassaq). Dan azab
yang lain serupa itu berbagai macam.” (QS. Shad: 57-58).
Minuman penduduk neraka yang lain yaitu hamim, “Dan
diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya.” (QS.
Muhammad: 15). Di ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika
mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi
yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan
tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29).
Hukuman Untuk Penghuni Neraka
Neraka merupakan hukuman yang amat pedih, dengan berbagai macam
siksaannya, yang tidak bisa dielakkan oleh para penghuninya walaupun dibayar
dengan harga yang paling mahal dari apa yang mereka miliki, sebagaimana firman
Allah, “Sesungguhnya orang-orang kafir, sekiranya mereka mempunyai apa
yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu pula untuk menebus
diri mereka dengan itu dari azab Hari Kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan
diterima dari mereka, dan mereka memperoleh azab yang pedih.” (QS.
Al-Maidah: 36).
Hukuman yang akan diterima para penghuni neraka akan
bertingkat-tingkat. Karena neraka memiliki tingkatan-tingkatan, di mana satu
tingkat, hukumannya lebih pedih daripada tingkat yang lain. Rasulullah
menceritakan kepada kita hukuman paling ringan di neraka, “Orang yang
menerima hukuman paling ringan diantara para penduduk neraka pada Hari Kiamat
nanti adalah orang yang dibawah telapak kakinya ditaruh bara yang menyala, yang
akan membuat otaknya mendidih.” (HR. Bukhari).
Banyak ayat Al-Qur’an yang menerangkan berbagai tingkatan
hukuman yang akan diberikan kepada para penghuni neraka, “Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka.” (QS. An-Nisa: 145). Dalam ayat yang lain, Allah berfirman, “Orang-orang
yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada
mereka siksaan demi siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS.
An-Nahl: 88).
Al-Qurthubi berkata, “Hal ini menunjukkan bahwa orang yang kafir
karena semata-mata tidak percaya, tidak sama dengan orang yang kafir yang
melakukan penindasan, tidak mempercayai Allah, membangkang, dan tidak menaati
perintah Allah. Dengan demikian, jelaslah bahwa kaum kafir akan memperoleh
berbagai tingkatan hukuman di neraka, sebagaiman yang kita ketahui dari
Al-Qur’an dan sunnah.”
Bentuk-bentuk hukuman bagi penghuni neraka yang digambarkan di
dalam Al-Qur’an dan sunnah antara lain yaitu, api neraka yang menghanguskan
kulit, air yang menghancurluluhkan isi perut, penyiksaan di wajah, diseret, api
neraka yang menjilat jantung mereka, isi perut yang akan dikeluarkan dan
terburai di neraka, dll.
Cara Menyelamatkan Diri dari Neraka
Kekafiran jelas akan mengantarkan kita ke dalam api neraka. Oleh
sebab itu, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri kita dari jilatan api
neraka adalah dengan mempertebal keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, dan
dengan banyak mengerjakan amal shalih. Allah berfirman, “Dan
peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir.
Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. Ali
Imran: 131-132).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Semua
umatku masuk surga kecuali yang enggan.” Sahabat bertanya, “Siapa yang
enggan?” Beliau bersabda, “Siapa yang menaatiku, maka ia masuk surga,
dan siapa yang tidak mau menaatiku, maka ia telah enggan.” (Muttafaq
‘alaih).
Sumber:
Ensiklopedia Kiamat, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar: Serambi
Ensiklopedia Islam Al-Kamil, Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin
Abdullah At-Tuwaijiri: Darus Sunnah