Banyak orang Asia yang mulai mengikuti trend mengkonsumsi fast
food dan sedikit yang menggemari makanan tradisional.
Seberapa besarkah pengaruh pola makanan ini terhadap aspek
kesehatan? Makanan jenis ini menganduk lemak (kolesterol), gula, atau garam
(sodium) yang tinggi. Menu makanan seperti ini terbukti secara langsung
mendorong terjadinya serangan jantung, stroke, diabetes. Penelitian yang
dilakukan oleh Hu Frank et al (2000) menyebutkan pola makanan Barat dapat
memicu penyakit jantung.
Tingginya konsumsi gula dan lemak dalam makanan dapat memicu penyakit
diabetes tipe 2. Diabetes adalah penyakit dengan ancaman komplikasi yang paling
komplit.
Bila tak terkendali, sejumlah komplikasi bisa datang. Mulai dari
serangan jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, kebutaan, kegemukan,
dan penyakit ginjal. Ancaman yang ditebar diabetes menurut penelitian yang
diterbitkan di Journal of American Medical Association (JAMA) sudah mencapai
tingkat global. Penderita diabetes jumlahnya meningkat tajam dari 240 juta di
tahun 2007 akan menjadi 380 juta di tahun 2025. Kabar buruknya, 60% dari jumlah
itu berada di Asia.
Studi awal di Bloomberg School, Amerika Serikat, memproyeksikan
bahwa 75% orang dewasa di negeri adidaya itu kelebihan berat badan atau
obesitas karena konsumsi minuman manis. Akibat kegemukan itu, dua pertiga orang
dewasa meningkat resikonya untuk mengidap diabetes tipe 2. Data dari Cordain et
al (2005), 65% usia 20 tahun di Amerika mengalami obesitas, 64 juta
masyarakatnya menderita penyakit jantung dimana 38,5% merupakan penyebab
kematian dari penyakit ini. 50 juta mengalami hipertensi, 11 juta mengalami
diabetes tipe 2 dan 37 juta mengalami total kolesterol lebih dari 240 mg/dL.
Penyakit kanker menempati posisi kedua penyebab kematian di Amerika (25%) yang
sepertiganya disebabkan karena faktor nutrisi dan obesitas.
(Baca juga: koleksi kain tenun tapis Lampung terlengkap)
Sementara pola makanan Asia dicirikan dengan tingginya sayuran
dan buah, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, ikan, dan ayam. Makanan jenis ini
cukup berimbang dan dapat menjaga tubuh selalu sehat. Apalagi jika diimbangi
dengan aktivitas fisik seperti berolahraga teratur.
Ada baiknya pola konsumsi makanan Barat ini diimbangi dengan
asupan gizi dan vitamin dari makanan lain seperti buah maupun sayuran. Tidak
hanya itu, gaya hidup modern ini juga wajib dibarengi dengan pola jam makan,
olah raga dan waktu istirahat yang teratur agar bisa mengembalikan metabolism
tubuh selalu sehat. Ini yang perlu menjadi perhatian sehingga pola konsumsi
makanan bergaya Barat tidak selalu memberikan dampak negatif.
Sumber:
Jurnal Halal No. 87 Januari-Februari Th. XIV 2011