- Kota Makkah menjamin keamanan bagi penduduknya dan orang yang memasukinya. Firman Allah Ta’ala, “Barangsiapa yang memasukinya (Baitullah ini), maka ia akan aman.” (QS. Ali Imran: 97)
- Kota Makkah
terbebas dari Dajjal dan penyakit tha’un (sejenis kusta). “Kota Madinah
dan kota Makkah dijaga oleh para malaikat, disetiap jalan ada malaikat
yang menjaga keduanya. Tidak akan dimasuki oleh Dajjal dan tidak pula
terserang penyakit tha’un (sejenis kusta).” (HR. Ahmad)
- Shalat di Masjid
Al-Haram sebanding dengan 100.000 shalat di tempat lain. “Shalat di Masjid
Al-Haram lebih utama disbanding 100.000 shalat di tempat lain.” (HR. Ibnu
Majah)
- Kota Makkah
adalah tempat yang paling disukai oleh Allah Ta’ala. “Demi Allah,
sesungguhnya engkau adalah sebaik-baik tempat di bumi Allah dan engkau
adalah tempat yang paling disukai oleh Allah.” (HR. Tirmidzi)
Beberapa Kekhususan kota Makkah dan Tanah Haram
- Adanya ancaman
berat bagi mereka yang meniatkan kemaksiatan di sana, dilakukan maupun
tidak. “Dan barangsiapa yang bermaksud didalamnya melakukan kejahatan
secara zalim, niscaya Kami akan timpakan kepadanya sebagian siksa yang
pedih.” (Al-Hajj: 25)
- Diharamkan
melakukan peperangan dan pertumpahan darah di dalamnya. “Dan ingatlah,
kami telah menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia
dan tempat yang aman.” (QS. Al-Baqarah: 125)
- Orang kafir dan
orang musyrik dilarang memasukinya. “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
orang-orang musyrik itu adalah najis, maka janganlah mereka mendekati
Masjid Haram sesudah tahun ini.” (QS. At-Taubah: 28)
- Diharamkan
berburu, menebang pohon serta mengambil barang temuan di area Tanah Haram.
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kota Makkah dan tidak dihalalkan
bagi siapapun baik sebelum dan sesudahku, dihalalkan bagi sekejap di waktu
siang, tidak boleh dicabut rumputnya, tidak pula boleh menebang
pepohonnya, tidak pula diburu hewannya dan tidak pula mengambil barang
temuannya kecuali bagi mereka yang ingin mengumumkan barang tersebut.”
(HR. Bukhari)
Sumber:
Fikih Ibadah Bergambar, Dr. Abdullah Bahammam: Mutiara
Publishing