Kata Masehi biasanya merujuk kepada tarikh (sejarah) tahun
menurut Kalender Gregorian. Kata ini berasal dari Bahasa Arab. Sistem
penanggalan Gregorian ini merupakan sistem penanggalan internasional. Sistem
penanggalan Gregorian adalah sistem penanggalan yang berdasarkan pada siklus
pergerakan semu Matahari melewati titik vernal equinok dua
kali berturut-turut, yang lamanya rata-rata adalah 365, 242199 hari. Titik vernal
equinok adalah titik semu pada lintasan eliptika tempat
Matahari melewati atau tepat berada pada garis ekuator langit (perpanjangan
garis ekuator Bumi), yang terjadi sekitar tanggal 21 Maret. Oleh karena
penyesuaian dengan pergerakan semu Matahari inilah, satu tahun dalam kalender
Gregorian lamanya 365 hari.
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap sebagai
tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih karena itu kalender ini dinamakan Masihiyah
atau Yesus dari Nazaret. Kebalikannya, istilah Sebelum Masehi (SM) merujuk pada
masa sebelum tahun tersebut. Sebagian besar orang non-Kristen biasanya mempergunakan
singkatan M dan SM ini tanpa merujuk kepada konotasi Kristen tersebut. Sistem
penanggalan yang merujuk pada awal tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa
Barat selama abad ke-8.
Meskipun tahun 1 dianggap sebagai tahun kelahiran Yesus, namun
bukti-bukti historis terlalu sedikit untuk mendukung hal tersebut. Para ahli
menanggali kelahiran Yesus secara bermacam-macam, dari 18 SM hingga 7 SM. Dalam
bahasa Inggris dan dipergunakan secara internasional, istilah Masehi disebut
menggunakan bahasa Latin Anno Domini / AD (Tahun Tuhan kita)
dan Sebelum Masehi disebut sebagai Before Christ / BC (Sebelum
Kristus). Sistem ini mulai dirancang tahun 525, namun tidak begitu luas
digunakan hingga abad ke-11 hingga ke-14. Pada tahun 1422, Portugis menjadi
negara Eropa terakhir yang menerapkan sistem penanggalan ini. Setelah itu,
seluruh negara di dunia mengakui dan menggunakan konvensi ini untuk mempermudah
komunikasi. Selain itu dalam bahasa Inggris juga dikenal sebutan Common
Era / CE (Era Umum) dan Before Common Era / BCE
(Sebelum Era Umum) ketika ada penulis yang tidak ingin menggunakan nama tahun
Kristen.
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.
Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan
untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad
ke-7 SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh
Sosigenes, ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan
baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan
orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dikalkulasi sebanyak
365 seperempat hari.
Pada Abad Pertengahan, kebanyakan negara-negara Eropa
menggunakan tanggal 25 Maret, hari raya umat Kristen yang disebut Hari Kenaikan
Tuhan, sebagai awal tahun yang baru. Hingga tahun 1600, kebanyakan
negara-negara Barat telah menggunakan sistem penanggalan yang telah direvisi,
yang disebut kalender Gregorian. Kalender yang hingga kini digunakan itu
menggunakan 1 Januari kembali sebagai Hari Tahun Baru. Inggris dan
koloni-koloninya di Amerika Serikat ikut menggunakan sistem penanggalan
tersebut pada tahun 1752.
Cara Perayaan Tahun Baru di Masa Lampau
Kebanyakan orang di masa silam memulai tahun yang baru pada hari
panen. Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan untuk meninggalkan masa lalu dan
memurnikan dirinya untuk tahun yang baru. Orang Persia kuno mempersembahkan
hadiah telur untuk Tahun Baru, sebagai lambang dari produktivitas. Orang Romawi
kuno saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci.
Belakangan, mereka
saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus,
dewa pintu dan semua permulaan. Bulan Januari mendapat nama dari dewa bermuka
dua (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).
Orang-orang Romawi mempersembahkan hadiah kepada kaisar. Para kaisar
lambat-laun mewajibkan hadiah-hadiah seperti itu. Para pendeta Keltik
memberikan potongan dahan mistletoe, yang dianggap suci, kepada
umat mereka. Orang-orang Keltik mengambil banyak kebiasaan tahun baru
orang-orang Romawi, yang menduduki kepulauan Inggris pada tahun 43 Masehi. Pada
tahun 457 Masehi gereja Kristen melarang kebiasaan ini, bersama kebiasaan tahun
baru lain yang dianggapnya merupakan kebiasaan kafir. Pada tahun 1200-an
pemimpin-pemimpin Inggris mengikuti kebiasaan Romawi yang mewajibkan rakyat
mereka memberikan hadiah tahun baru. Para suami di Inggris memberi uang kepada
para istri mereka untuk membeli bros sederhana (pin). Kebiasaan ini hilang pada
tahun 1800-an, namun istilah pin money, yang berarti sedikit uang
jajan, tetap digunakan. Banyak orang-orang koloni di New England, Amerika, yang
merayakan tahun baru dengan menembakkan senapan ke udara dan berteriak,
sementara yang lain mengikuti perayaan di gereja atau pesta terbuka.
Cara Perayaan Tahun Baru Masa Sekarang
Sekalipun tahun baru juga merupakan hari suci Kristiani, Tahun
Baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur
umum nasional. Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum
tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau
menonton program televisi dari Times Square di jantung kota
New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam
berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang meneriakkan
"Selamat Tahun Baru" dan menyanyikan Auld Lang Syne. Pada
tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman
atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum
lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di California;
atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di
Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana.
Sumber: