2. Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah Ta’ala,
lalu diikuti dengan bacaan shalawat atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan diakhiri dengannya
3. Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan doa, serta yakin akan
dikabulkan.
4. Mendesak dengan penuh kerendahan dalam berdoa, dan tidak
terburu-buru.
5. Menghadirkan hati dalam doa.6. Memanjatkan doa dalam
keadaan lapang maupun sempit.
7. Tidak boleh berdoa dan memohon sesuatu kecuali hanya kepada
Allah Ta’ala.
8. Tidak mendoakan keburukan kepada keluarga, harta, anak, dan
diri sendiri.
9. Merendahkan suara ketika berdoa, yaitu antara lirih dank eras
(QS. Al-A’raf: 205)
10. Mengakui dosa yang telah diperbuat, lalu memohon ampunan
atasnya, serta mengakui nikmat yang telah diterima dan bersyukur kepada Allah
atas nikmat tersebut.
11. Tidak membebani diri dalam membuat sajak dalam doa.
12. Tadharru’ (merendahkan diri), khusyu’, raghbah (berharap
untuk dikabulkan), dan rahbah (rasa takut tidak dikabulkan).
13. Mengembalikan (hak orang lain) yang dizhalimi, disertai
dengan taubat.
14. Memanjatkan doa tiga kali.
15. Menghadap kiblat.
16. Mengangkat kedua tangan dalam berdoa.
17. Jika memungkinkan, berwudhu terlebih dahulu.
18. Tidak berlebih-lebihan dalam berdoa.
19. Bertawasul kepada Allah dengan asmaul husna dan
sifat-sifat-Nya yang Mahatinggi atau dengan amal shaleh yang pernah
dikerjakannya sendiri atau dengan doa seorang shalih yang masih hidup.
20. Tidak berdoa untuk suatu dosa atau memutus tali silaturahmi.
21. Menjauhi segala bentuk kemaksiatan
22. Harus menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh berbuat
kebaikan dan mencegah kemunkaran).
23. Jika dia hendak mendoakan orang lain, hendaklah ia mulai
dengan mendoakan dirinya sendiri.
(Baca juga: koleksi
kain tenun tapis Lampung terlengkap)
Sumber:
Buku Doa dan Wirid karya Yazid Abdul Qadir Jawas, Pustaka Imam
Asy-Syafi’i: Jakarta