Kurangnya konsumsi buah dan sayur diduga juga memicu banyak
orang menderita kanker.
Kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya yang paling
mematikan. Tak heran jika semua orang takut dengan penyakit ini. Karena itu,
untuk mengingatkan seluruh dunia tentang penyakit kanker dan upaya
pengendaliannya maka setiap 4 Februari, masyarakat dunia memperingati World
Cancer Day (WCD).
Peringatan WCD 2016 kali ini ditujukan untuk menyadarkan
masyarakat bahwa kanker dapat dikendalikan bersama. Pengendaliannya dimulai
dari diri kita sendiri hingga ke masyarakat luas. Langkah pencegahan ini dibuat
karena jumlah penderita kanker di dunia terus meningkat setiap tahunnya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut, antara lain,
adalah pola hidup dan ragam makanan yang dikonsumsi. Kurangnya buah dan sayur
diduga juga memicu banyak orang penderita kanker.
Masyarakat modern cenderung tidak memperhatikan gizinya dan
banyak yang mengonsumsi makanan yang mengandung karsinogenik, dengan pengawet,
formalin, dan pewarna yang tinggi.
Anak-anak juga masih banyak yang tidak dibiasakan makan
sayur dan buah sejak dini. Padahal, serat berperan penting untuk mencegah dan
menghindarkan kita dari penyakit, termasuk kanker.
Proses terjadinya kanker bukan hanya dalam satu hari. Ada
banyak pemicu kanker yang hingga kini belum diketahui dengan pasti. Proses
munculnya kanker pun memerlukan waktu tahunan. Hal ini pula yang membuat
masyarakat masih belum mewaspadai sejak dini tentang bahaya kanker.
Kalau sudah kena, baru menyesal. Padahal, sebelum timbul
menjadi kanker, tentunya kita dapat mencegah dengan berbagai macam cara
sederhana, yakni menjaga makanan dan menghindari faktor risiko, seperti
menghisap rokok, polusi, dan lainnya.
Sejauh ini belum ada penelitian tentang makanan spesifik
tertentu yang menyebabkan kanker, termasuk juga junk food atau makanan cepat
saji. Tapi yang jelas, mengonsumsi makanan buatan rumahan jauh lebih sehat
dibandingkan makanan berpengawet yang dijajakan di luar rumah dan sudah jelas
dapat membahayakan tubuh.
Saat ini, sebanyak 8,2 juta orang diseluruh dunia meninggal
karena kanker. Diperkirakan, pada 2030 terdapat 23,6 juta kasus baru dan 60-70
persennya terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Padahal 43 persen kanker
ini dapat dicegah dengan pola hidup sehat.
Pola hidup seperti apa yang bisa mencegah kanker? Yaitu
dengan cek kesehatan rutin, tidak merokok, rajin berolahraga, diet seimbang,
istirahat cukup, dan kelola stress.
Walaupun penyakit kanker sulit disembuhkan, deteksi dini dan
penanganan kanker stadium dini dengan teknologi pengobatan saat ini dapat
mencapai angka keberhasilan yang tinggi. Bila ditemukan sejak dini, penderita
bisa hidup di atas lima tahun dengan kekambuhan rendah.
Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker cukup tinggi.
Kanker di Indonesia mencapai 347 orang. Penderita kanker terbanyak di alami
wanita dengan kanker payudara dan kanker leher rahim. Sedangkan pada laki-laki,
terbanyak kasus kanker paru dan kanker kolorektal.
Republika 11 Februari 2016