Ketika Dunia Tidak Lagi Memberi Manfaatnya

Adab Memandang Kehidupan Dunia

Pribadi muslim ideal hendaknya selalu ingat bahwa kehidupan dunia ini dijadikan indah dalam pandangan manusia.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan terhadap apa yang diinginkan, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta kekayaan yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)

Hendaknya selalu diingat bahwa kehidupan dunia ini adalah kesenangan yang menipu.

“Ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan dan tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)

Hendaklah selalu diingat bahwa kehidupan dunia adalah senda gurau dan main-main, sedangkan akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya.

“Dan kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64)

Hendaklah selalu berusaha agar kehidupan dunia jangan sampai memperdayakan.

Wahai manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu dalam (menaati) Allah.” (QS. Lukman: 33)

Sumber:
Choiruddin Hadhiri, Akhlak dan Adab Islami, Qibla: Jakarta

Related Posts
Previous
« Prev Post