Memulai Pekerjaan di Waktu Pagi
Bangun pagi, ini pekerjaan paling sulit bagi orang yang
malas. Padahal waktu terbaik untuk memulai bekerja dan mencari rezeki adalah
waktu pagi, sebagaimana doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Ya Allah,
berkahilah untuk ummatku pada waktu pagi mereka.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi,
An-Nasa’i)
Jujur
Tak akan sempurna kehormatan tanpa kejujuran, karena
kejujuran akan mengawal amal kebaikan dan mencegah segala keburukan.
Makan Hingga Suapan Terakhir
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya kalian tidak mengetahui dibagian mana dari makanan kalian
keberkahan itu berada.” (HR. Muslim)
(Baca juga: koleksi kain tenun tapis terlengkap)
Mempermudah Proses Pernikahan
“Seorang wanita yang penuh berkah dan mendapat anugerah
Allah adalah yang maharnya murah, mudah menikahinya, dan akhlaknya baik. Namun
sebaliknya, wanita yang celaka adalah yang mahal maharnya, sulit menikahinya,
dan buruk akhlaknya.” (HR. Ahmad)
Menerima Apa Adanya
Orang yang tak pernah puas tak akan pernah bahagia. Hidupnya
pun tidak berkah. Tapi orang yang merasa cukup akan selalu lapang dada dengan
pemberian Allah Ta’ala. Ia yakin, inilah pembagian rezeki yang paling adil dari
Yang Maha Adil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa
yang memasrahkan kebutuhannya kepada Allah, niscaya Dia akan mendatangkan
rezeki dengan segera atau menunda kematiannya.” (HR. Ahmad)
Pasrah dan Tawakal
Betapapun, sesungguhnya Allah Ta’ala telah menentukan segala
sesuatunya untuk kita. Tak ada daun yang jatuh kecuali karena kehendak-Nya.
Kita lahir dan mati atas ketentuan-Nya. Jodoh dan rezeki pun melalui izin-Nya.
Firman-Nya, “Katakanlah, sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang
telah ditetapkan oleh Allah bagi kami.” (HR. At-Taubah: 51)
Jauhi Maksiat
Semakin banyak maksiat dan dosa yang dikerjakan, maka akan
semakin tertutup pintu untuk memperoleh rezeki. Setidaknya inilah hikmah dari
hadits Rasulullah, “Sesungguhnya seseorang dapat saja tercegah dari rezekinya
akibat dari dosa yang ia kerjakan.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim)
Beramal Shaleh
Bersegera melakukan amal shaleh berarti bergegas dalam
menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Inilah hakikat yang menjadi
syarat utama datangnya keberkahan, melimpahnya rezeki, sehingga mendapatkan kecukupan
dan berbagai kesenangan, tanpa susah payah, letih, lesu, dan tanpa adanya
gangguan pada ketentraman hidup. Allah Ta’ala berfirman, “Dan sekiranya mereka
benar-benar menjalankan Taurat, Injil, dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada
mereka, niscaya mereka akan mendapatkan makanan dari atas dan dari bawah kaki
mereka.” (QS. Al-Maidah: 66)
Taubat Dengan Sebenar-Benarnya
Penyesalan adalah langkah pertama dalam bertobat yang
sebenar-benarnya. Seseorang yang ingin bertaubat, haruslah mengakui dosanya,
menyesali perbuatannya dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi untuk
selama-lamanya. Allah Ta’ala telah berjanji akan mengganti keburukan orang yang
bertaubat dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Memelihara Interaksi Dengan Al-Qur’an
Sebagai pedoman hidup umat Islam Al-Qur’an memuat kebijakan
hidup di dunia dan akhirat. Ia merangkum segala keperluan dan aktivitas yang
mesti dijalani agar hidup penuh makna.
Kalau hati kita bersih, maka kita tidak akan pernah kenyang
dengan Al-Qur’an,” demikian ungkap Utsman bin Affan. Allah menyifati Al-Qur’an
dengan keberkahan, “Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang telah Kami turunkan
yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya.” (QS.
Al-An’am: 92)
Memperbanyak Istighfar
Disadari atau tidak, disengaja atau tidak, kita pasti pernah
berbuat dosa. Oleh karenanya, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk beristigfar.
Memohon ampunlah kepada Allah Ta’ala. Firman-Nya, “Maka Aku katakana kepada
mereka, ‘Beristighfarlah (mohon ampun) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Menyambung Silaturahmi
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang senang
untuk dilapangkan (atau diberkahi) rezekinya, dan dipanjangkan umurnya, maka
hendaknya ia bersilaturahmi.” (Muttafaq ‘alaih)
Bersyukur
Dalam surat Ibrahim ayat 7, Allah Ta’ala berfirman, “Dan
ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku)
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Mendirikan Shalat Malam
Pada waktu malam ada saat, dimana tiada seorang muslim dapat
menemukannya lalu ia minta kepada Allah suatu kebaikan, melainkan pasti akan
diberinya, baik kebaikan soal dunia atau akhirat dan saat itu ada pada setiap
malam. (HR. Muslim)
Bershalawat
Tidak ada satu ibadah pun ketika Allah Ta’ala
memerintahkannya dan Allah pun melakukannya kecuali shalawat, “Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang
beriman, bershalawatlah untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Shalat Dhuha
Seseorang yang rutin shalat dhuha, akan banyak memperoleh
keuntungan, terjamin rejekinya, dan keberkahan akan menyertainya.
Berpuasa dan Makan Sahur
Inilah yang diungkapkan dalam Al-Qur’an, “Dan berpuasa itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 184)
Sumber:
Adhi Azfar, Menjadi Orang Kaya yang Berkah, Kalam Pustaka:
2010