Pentingnya Berkah
Keberkahan itu mesti. Bagaimanapun, tanpa keberkahan, takkan
ada kebahagiaan, kesenangan, dan kesejahteraan. Kebahagiaan akan pudar bila
keberkahan hilang, kesenangan tak jadi sempurna bila keberkahan taka da, dan
kesejahteraan tak akan diperoleh jika keberkahan menjauh.
Begitu pentingnya unsur keberkahan ini, sehingga Rasulullah
berdoa dalam salah satu rangkaian doanya saat masuk ke Madinah untuk kali
pertama, “ Ya Allah, jadikanlah Madinah ini dua kali lipat keberkahannya dari
yang telah Engkau anugerahkan untuk Mekah.” (HR. Bukhari)
Saat seorang saudara kita mengawali hidup barunya dengan
menikah, dimana ada tanggung jawab besar di dalamnya untuk membina rumah
tangga. Doa yang kita sampaikan adalah doa tentang keberkahan, “Semoga Allah mencurahkan
keberkahan kepada kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengumpulkan
kalian berdua dalam kebaikan.” Begitulah doa yang diajarkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam untuk kedua mempelai. Begitu pentingnya berkah,
sampai-sampai dalam doa ini kata keberkahan diulang dua kali.
Doa ini telah mengganti kebiasaan ucapan jahiliyah dalam
pernikahan, yaitu, “Semoga sejahtera dan banyak keturunan.” Ini unik, kita
tidak diajarkan untuk mendoakan orang yang menikah agar sejahtera dan banyak
anak. Meski kesejahteraan dan keturunan adalah modal besar untuk meraih
kebahagiaan rumah tangga, namun Rasulullah menggantinya dengan yang lebih
penting lagi yaitu keberkahan.
Demikian juga ketika seorang muslim bertemu mukmin lainnya.
Ucapan salam, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu, mengandung hikmah
yang sangat dalam tentang pentingnya berkah. Kata terakhir, wabarakatuhu yang
artinya mudah-mudahan Allah memberikan berkah, semakin mempertegas bahwa dalam
keberkahan terdapat semua kebaikan.
Itulah mengapa sering dijumpai kata keberkahan dalam
Al-Qur’an dan Al-Hadits yang dilekatkan dalam berbagai hal untuk hidup kita.
Karena keberkahan membuat hidup yang berat menjadi terasa ringan, yang kurang
terasa cukup, dan yang sulit terasa mudah.
Sumber:
Adhi Azfar, Menjadi Orang Kaya yang Berkah, Kalam Pustaka:
2010