Tapis dengan motif asmaul husna merupakan salah satu motif dengan
tingkat kerumitan yang tinggi. Perlu keahlian sulam yang mumpuni serta
perhitungan yang cermat agar 99 nama Allah tersebut dapat termuat dalam
selembar kain tapis yang berukuran 150 cm x 75 cm itu.
Untuk memasukkan 99 kaligrafi nama-nama
Allah memanglah tidak mudah ke dalam selember kain dasar tapis berukuran 150 x
75 cm. Apalagi pada setiap nama, memiliki tingkat kerumitan penyulaman
tersendiri. Untuk memudahkan proses penyulaman, biasanya kain tenun memang
dicap dengan kertas gambar hasil desain kaligrafi asmaul husna. (Baca juga: koleksi kain tapis terlengkap)
Setidaknya membutuhkan waktu 4 bulan untuk
menyelesaikan proses penyulaman motif asmaul husna, sehingga keberadaan tapis
motif asmaul husna tidak banyak beredar dipasaran. Hanya beberapa toko tapis
saja yang memiliki stok tapis asmaul husna. Selain stoknya yang terbatas, harga
tapis asmaul husna juga tergolong cukup mahal. Rata-rata toko yang menjual
tapis asmaul husna mematok harga dikisaran dua jutaan. Harga tersebut
sebenarnya memang setimpal dengan kualitas sulaman yang sangat rapat, detail,
dan rapi, serta proses pengerjaannya yang membutuhkan waktu berbulan-bulan.
(Baca juga: ulasan kain tapis al-fatihah)
Langkanya stok tapis asmaul husna
dipasaran juga disebabkan sedikitnya pengrajin yang mampu dan mau mengerjakan
tapis tersebut. Dengan waktu pengerjaan rata-rata tiga bulan lebih untuk
selembar tapis asmaul husna, memang kesannya menjadi sangat tidak produktif.
Berbeda jika pengrajin mengerjakan tapis dengan motif lain, seperti motif
bordir yang dapat diselesaikan dalam beberapa hari saja untuk per lembar
kainnya.
Kain tapis tergolong tenun yang dapat bertahan
hingga usia ratusan tahun. Tentu dengan penjagaan dan perawatan yang baik.
Semakin tua usia tapis, maka harganya akan semakin mahal. Kolektor tapis kuno
umumnya dari luar negeri. Mereka berburu tapis hingga ke pelosok-pelosok daerah
Lampung, serta berani membeli tapis kuno dengan harga yang lebih mahal. Para
kolektor tapis dari luar negeri sangat mengagumi kain tapis karena tapis
dikenal dengan kerumitan pembuatan motifnya.
Untuk menjaga keawetan tapis, hindarkan
tapis dari paparan langsung sinar matahari dan jangan taruh kain tapis di
tempat dengan kelembaban tinggi. Hindarkan juga kain tapis dari tempat yang
rawan disinggahi tikus, kecoa, dan rayap. Gunakan pigura yang dilapisi kaca
agar tapis terhindar dari debu ruangan.
Inilah 99 nama Allah Ta'ala (asmaul husna):
ar-Rahmaan : Yang Maha Pemurah; ar-Rahiim : Yang Maha Pengasih; al-Malik : Maha Raja; al-Qudduus : Maha Suci; as-Salaam : Maha Sejahtera; al-Mu’min : Yang Maha Terpercaya; al-Muhaimin : Yang Maha Memelihara; al-‘Aziiz : Yang Maha Perkasa; al-Jabbaar : Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari; al-Mutakabbir : Yang Memiliki Kebesaran;
al-Khaaliq : Yang Maha Pencipta; al-Baari’ : Yang Mengadakan dari Tiada; al-Mushawwir : Yang Membuat Bentuk; al-Ghaffaar : Yang Maha Pengampun; al-Qahhaar : Yang Maha Perkasa; al-Wahhaab : Yang Maha Pemberi; ar-Razzaq : Yang Maha Pemberi Rezki; al-Fattaah : Yang Maha Membuka (Hati); al-‘Aliim : Yang Maha Mengetahui; al-Qaabidh : Yang Maha Pengendali;
al-Baasith : Yang Maha Melapangkan; al-Khaafidh : Yang Merendahkan; ar-Raafi’ : Yang Meninggikan; al-Mu’izz : Yang Maha Terhormat; al-Mudzdzill : Yang Maha Menghinakan; as-Samii’ : Yang Maha Mendengar; al-Bashiir : Yang Maha Melihat; al-Hakam : Yang Memutuskan Hukum; al-‘Adl : Yang Maha Adil;
al-Lathiif : Yang Maha Lembut; al-Khabiir : Yang Maha Mengetahui; al-Haliim : Yang Maha Penyantun; al-‘Azhiim : Yang Maha Agung; al-Ghafuur : Yang Maha Pengampun; asy-Syakuur : Yang Menerima Syukur; al-‘Aliyy : Yang Maha Tinggi; al-Kabiir : Yang Maha Besar; al-Hafiizh : Yang Maha Penjaga; al-Muqiit : Yang Maha Pemelihara;
al-Hasiib : Yang Maha Pembuat Perhitungan; al-Jaliil : Yang Maha Luhur; al-Kariim : Yang Maha Mulia; ar-Raqiib : Yang Maha Mengawasi; al-Mujiib : Yang Maha Mengabulkan; al-Waasi’ : Yang Maha Luas; al-Hakiim : Yang Maha Bijaksana; al-Waduud : Yang Maha Mengasihi; al-Majiid : Yang Maha Mulia; al-Baa’its : Yang Membangkitkan;
asy-Syahiid : Yang Maha Menyaksikan; Al-Haqq : Yang Maha Benar; al-Wakiil : Yang Maha Pemelihara; al-Qawiyy : Yang Maha Kuat; al-Matiin : Yang Maha Kokoh; al-Waliyy : Yang Maha Melindungi; al-Hamiid : Yang Maha Terpuji; Al-Muhshi : Yang Maha Menghitung; al-Mubdi’ : Yang Maha Memulai; al-Mu’id : Yang Maha Mengembalikan; al-Muhyi : Yang Maha Menghidupkan; al-Mumiit : Yang Maha Mematikan;
al-Hayy : Yang Maha Hidup; al-Qayyuum : Yang Maha Mandiri; al-Waajid : Yang Maha Menemukan; al-Maajid : Yang Maha Mulia; al-Waahid : Yang Maha Tunggal; al-Ahad : Yang Maha Esa; ash-Shamad : Yang Maha Dibutuhkan; al-Qaadir : Yang Maha Kuat; al-Muqtadir : Yang Maha Berkuasa; al-Muqqadim : Yang Maha Mendahulukan; al-Mu’akhkhir : Yang Maha Mengakhirkan;
al-Awwal : Yang Maha Permulaan; al-Aakhir : Yang Maha Akhir; azh-Zhaahir : Yang Maha Nyata; al-Baathin : Yang Maha Gaib; al-Waalii : Yang Maha Memerintah; al-Muta’aalii : Yang Maha Tinggi; al-Barr : Yang Maha Dermawan; at-Tawwaab : Yang Maha Penerima Taubat; al-Muntaqim : Yang Maha Penyiksa; al-‘Afuww : Yang Maha Pemaaf; ar-Ra’uuf : Yang Maha Pengasih;
Maalik al-Mulk : Yang Mempunyai Kerajaan; Zuljalaal wa al-‘Ikraam : Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan; al-Muqsith : Yang Maha Adil; al-Jaami’ : Yang Maha Pengumpul; Al-Ghaniyy : Yang Maha Kaya; al-Mughnii : Yang Maha Mencukupi; al-Maani’ : Yang Maha Mencegah; adh-Dhaarr : Yang Maha Pemberi Derita; an-Naafi’ : Yang Maha Pemberi Manfaat; an-Nuur : Yang Maha Bercahaya; al-Haadii : Yang Maha Pemberi Petunjuk; al-Badii’ : Yang Maha Pencipta; al-Baaqii : Yang Maha Kekal; al-Waarits : Yang Maha Mewarisi; ar-Rasyiid : Yang Maha Pandai; ash-Shabuur : Yang Maha Sabar
Inilah 99 nama Allah Ta'ala (asmaul husna):
ar-Rahmaan : Yang Maha Pemurah; ar-Rahiim : Yang Maha Pengasih; al-Malik : Maha Raja; al-Qudduus : Maha Suci; as-Salaam : Maha Sejahtera; al-Mu’min : Yang Maha Terpercaya; al-Muhaimin : Yang Maha Memelihara; al-‘Aziiz : Yang Maha Perkasa; al-Jabbaar : Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari; al-Mutakabbir : Yang Memiliki Kebesaran;
al-Khaaliq : Yang Maha Pencipta; al-Baari’ : Yang Mengadakan dari Tiada; al-Mushawwir : Yang Membuat Bentuk; al-Ghaffaar : Yang Maha Pengampun; al-Qahhaar : Yang Maha Perkasa; al-Wahhaab : Yang Maha Pemberi; ar-Razzaq : Yang Maha Pemberi Rezki; al-Fattaah : Yang Maha Membuka (Hati); al-‘Aliim : Yang Maha Mengetahui; al-Qaabidh : Yang Maha Pengendali;
al-Baasith : Yang Maha Melapangkan; al-Khaafidh : Yang Merendahkan; ar-Raafi’ : Yang Meninggikan; al-Mu’izz : Yang Maha Terhormat; al-Mudzdzill : Yang Maha Menghinakan; as-Samii’ : Yang Maha Mendengar; al-Bashiir : Yang Maha Melihat; al-Hakam : Yang Memutuskan Hukum; al-‘Adl : Yang Maha Adil;
al-Lathiif : Yang Maha Lembut; al-Khabiir : Yang Maha Mengetahui; al-Haliim : Yang Maha Penyantun; al-‘Azhiim : Yang Maha Agung; al-Ghafuur : Yang Maha Pengampun; asy-Syakuur : Yang Menerima Syukur; al-‘Aliyy : Yang Maha Tinggi; al-Kabiir : Yang Maha Besar; al-Hafiizh : Yang Maha Penjaga; al-Muqiit : Yang Maha Pemelihara;
al-Hasiib : Yang Maha Pembuat Perhitungan; al-Jaliil : Yang Maha Luhur; al-Kariim : Yang Maha Mulia; ar-Raqiib : Yang Maha Mengawasi; al-Mujiib : Yang Maha Mengabulkan; al-Waasi’ : Yang Maha Luas; al-Hakiim : Yang Maha Bijaksana; al-Waduud : Yang Maha Mengasihi; al-Majiid : Yang Maha Mulia; al-Baa’its : Yang Membangkitkan;
asy-Syahiid : Yang Maha Menyaksikan; Al-Haqq : Yang Maha Benar; al-Wakiil : Yang Maha Pemelihara; al-Qawiyy : Yang Maha Kuat; al-Matiin : Yang Maha Kokoh; al-Waliyy : Yang Maha Melindungi; al-Hamiid : Yang Maha Terpuji; Al-Muhshi : Yang Maha Menghitung; al-Mubdi’ : Yang Maha Memulai; al-Mu’id : Yang Maha Mengembalikan; al-Muhyi : Yang Maha Menghidupkan; al-Mumiit : Yang Maha Mematikan;
al-Hayy : Yang Maha Hidup; al-Qayyuum : Yang Maha Mandiri; al-Waajid : Yang Maha Menemukan; al-Maajid : Yang Maha Mulia; al-Waahid : Yang Maha Tunggal; al-Ahad : Yang Maha Esa; ash-Shamad : Yang Maha Dibutuhkan; al-Qaadir : Yang Maha Kuat; al-Muqtadir : Yang Maha Berkuasa; al-Muqqadim : Yang Maha Mendahulukan; al-Mu’akhkhir : Yang Maha Mengakhirkan;
al-Awwal : Yang Maha Permulaan; al-Aakhir : Yang Maha Akhir; azh-Zhaahir : Yang Maha Nyata; al-Baathin : Yang Maha Gaib; al-Waalii : Yang Maha Memerintah; al-Muta’aalii : Yang Maha Tinggi; al-Barr : Yang Maha Dermawan; at-Tawwaab : Yang Maha Penerima Taubat; al-Muntaqim : Yang Maha Penyiksa; al-‘Afuww : Yang Maha Pemaaf; ar-Ra’uuf : Yang Maha Pengasih;
Maalik al-Mulk : Yang Mempunyai Kerajaan; Zuljalaal wa al-‘Ikraam : Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan; al-Muqsith : Yang Maha Adil; al-Jaami’ : Yang Maha Pengumpul; Al-Ghaniyy : Yang Maha Kaya; al-Mughnii : Yang Maha Mencukupi; al-Maani’ : Yang Maha Mencegah; adh-Dhaarr : Yang Maha Pemberi Derita; an-Naafi’ : Yang Maha Pemberi Manfaat; an-Nuur : Yang Maha Bercahaya; al-Haadii : Yang Maha Pemberi Petunjuk; al-Badii’ : Yang Maha Pencipta; al-Baaqii : Yang Maha Kekal; al-Waarits : Yang Maha Mewarisi; ar-Rasyiid : Yang Maha Pandai; ash-Shabuur : Yang Maha Sabar